Bertajuk Selamatkan Indonesia, BEM SI Minta DPR Tak Hanya Mendengar tapi Ada Langkah Konkret
BEM Seluruh Indonesia (SI) membawa tagar #SelamatkanIndonesia dalam aksi damai yang digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) membawa tagar #SelamatkanIndonesia dalam aksi damai yang digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (4/9/2025) sore.
Tulisan tersebut juga turut dipasang mereka di pagar depan DPR RI.
Korpus BEM Seluruh Indonesia (SI) Muzammil Ihsan menjelaskan alasan penggunaan tagar #SelamatkanIndonesia dalam aksi kali ini.
Menurutnya, kondisi bangsa saat ini sedang tidak baik-baik saja sehingga mahasiswa merasa terpanggil untuk turun ke jalan menyuarakan aspirasi rakyat.
"Ya, hari ini kita memakai tagar selamatkan Indonesia karena kita yakin hari ini negara sedang tidak baik-baik saja.
Hari ini mahasiswa berdiri atas nama rakyat Indonesia," kata Muzammil kepada kepada wartawan di depan DPR RI.
Ia menegaskan, aksi yang digelar BEM SI dilakukan dengan damai dan tertib. Hal ini demi memastikan aspirasi yang disampaikan benar-benar sampai ke wakil rakyat.
"Aksi hari ini dilaksanakan dengan damai. Kita ingin benar-benar menyelamatkan Indonesia.
Kalau kemarin kita berbicara tentang Indonesia cemas, hari ini kita bukan cemas lagi, kita butuh untuk menyelamatkan negara kita," tegasnya.
Lebih lanjut, Muzammil menyinggung pertemuan 16 organisasi mahasiswa dengan pimpinan DPR pada Rabu (3/9/2025).
"Saya juga termasuk orang yang di dalamnya kemarin untuk menyampaikan beberapa tuntutan kita agar didengar oleh mereka.
Banyak dari beberapa instansi yang hadir, aliansi mahasiswa, aliansi BEM, kemudian aliansi dari Cipayung dan lain sebagainya," ungkapnya.
Muzammil menuturkan, aspirasi mahasiswa saat itu diterima langsung oleh tiga Wakil Ketua DPR.
Menurutnya, langkah tersebut perlu diapresiasi, namun mahasiswa akan tetap mengawal agar tuntutan tidak berhenti sebatas didengar.
"Kita respon baik ketika hari ini masih ada DPR yang mendengarkan aspirasi kita. Tetapi kita bukan hanya ingin mereka mendengar, tetapi ada tindakan-tindakan konkret yang dikeluarkan oleh mereka," ujarnya.
Dalam aksi damai ini turut diwarnai dengan aksi teatrikal menaburkan bunga di depan DPR RI sebagai bentuk duka cita atas hilangnya 10 nyawa selama aksi unjuk rasa yang terjadi di beberapa kota dalam sepekan terakhir.
Dalam aksi hari ini, mahasiswa membawa 13 tuntutan yang ingin disampaikan kepada para wakil rakyat.
Adapun daftar tuntutan itu adalah sebagai berikut:
1. Turunkan tunjangan DPR sekarang juga! Rakyat sengsara, wakilnya berpesta -hentikan gaya hidup mewah di atas penderitaan rakyat!
2. Sahkan RUU Perampasan Aset! Tangkap, rampas, adili semua harta koruptor-habisi tikus-tikus berdasi!
3. Reformasi total Polri dan DPR! Bersihkan dari mafia, bubarkan kartel kekuasaan, wujudkan institusi yang benar-benar pro rakyat!
4. Bebaskan segera kawan-kawan kami! Stop kriminalisasi gerakan mahasiswa dan rakyat!
5. Mengecam keras tindak represif aparat! Hentikan pemukulan, hentikan gas air mata, hentikan peluru tajam terhadap rakyat!
6. Evaluasi total Kabinet Merah Putih! Copot menteri gagal, usir pembisik oligarki, rakyat butuh pemimpin bukan boneka!
7. Reformasi Undang-Undang Peradilan Militer! Jangan biarkan impunitas-adili pelanggar HAM di pengadilan rakyat, bukan mahkamah sandiwara!
8. RUU KUHAP harus berpihak pada rakyat! Hukum jangan jadi alat kriminalisasi, rakyat butuh keadilan, bukan penindasan!
9. Adili aparat pembunuh rakyat! Darah rakyat bukan tumbal kekuasaan - hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu!
10. Tuntut 19 juta lapangan pekerjaan dari Wapres! Janji bukan sekadar kata- buktikan di hadapan rakyat!
11. Sejahterakan guru dan dosen! Pendidikan maju lahir dari tenaga pendidik yang sejahtera, bukan yang dibiarkan menderita!
12. Tolak 5 batalion dan peradilan militer di UNRI! Kampus adalah ruang bebas akademik, bukan markas militer!
13. Tolak Dwifungsi jabatan di pemerintahan! Hentikan rangkap kekuasaan yang hanya melanggengkan oligarki
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Cerita Pemuda Kembalikan Kasur yang Diambil dari Rumah Uya Kuya, Sempat Ragu Tapi Merasa Bayar Pajak |
![]() |
---|
Pimpinan DPRD DKI Tegaskan Siap Transparan Soal Gaji dan Tunjangan |
![]() |
---|
Uya Kuya Bantah Kabur ke Luar Negeri Saat Rumah Dijarah, Terkuak Ada di Rumah Aman |
![]() |
---|
Reaksi Ibu Bocah 14 Tahun saat Tahu Anaknya Ambil Jam Rp11 Miliar Ahmad Sahroni, Syok Tak Bisa Tidur |
![]() |
---|
Kesaksian Warga Soal Pelaku Penjarahan Rumah Uya Kuya, Angkut Barang Jarahan Pakai Mobil Bak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.