Pengakuan Mahasiswa Unsri Usai Paksa Puluhan Juniornya Saling Cium, Ngaku Dapat Ide dari Alumni
Pengakuan mahasiswa Jurusan Tekni Pertanian, Universitas Sriwijaya (Unsri) setelah memaksa puluhan juniornya untuk saling mencium saat perpeloncoan.
Sekretaris Unsri Alifitri mengatakan, sesuai dengan Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025 tentang ketentuan pelaksanaan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru (PKKMB) Universitas Sriwijaya Tahun Akademik 2025/2026, tidak diperkenankan adanya kegiatan perundungan, perpeloncoan, bahkan pelecehan seksual.
“Atas kejadian tersebut, Himateta dibekukan sementara untuk satu tahun ke depan. Kemudian, ketua angkatan 2023, serta ketua dan anggota panitia pelaksana kegiatan tersebut akan dipanggil,” kata Alifitri kepada wartawan, Selasa (23/9/2025).
Alifitri mengatakan, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) Unsri akan melakukan investigasi terhadap pelaku perundungan.
“Jika terjadi pelanggaran, maka akan diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Sriwijaya,” ujarnya.
Alifitri juga meminta para Maba untuk tidak mengikuti instruksi para panitia bila dianggap menyalahi aturan.
Sebab, seluruh kegiatan kampus telah tercantum sesuai aturan yang diberikan.
“Kepada mahasiswa baru Universitas Sriwijaya agar tidak melayani ajakan dari pihak manapun untuk melakukan pelanggaran terhadap aturan berupa tindak kekerasan, perpeloncoan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi,” tegasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.