Anggaran Dipotong, Pramono Diminta Bentuk Tim Khusus Sisir RAPBD 2026: Belanja Boros Dihapus
Anggota Banggar DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana minta Gubernur Pramono Anung bentuk tim khusus sisir ulang seluruh pos belanja RAPBD 2026.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Untuk penutup kekurangan anggaran, Gubernur Pramono langsung putar otak mencari sumber pendanaan alternatif, salah satunya lewat Jakarta Collaboration Fund.
Exit strategy ala Gubernur Pramono ini pun sudah disampaikan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat sang menteri menyambangi Balai Kota Jakarta pada Selasa (7/10/2025) kemarin.
“Kami meminta izin kepada Kementerian Keuangan untuk menyetujui Jakarta melakukan creative financing, di antaranya melakukan apa yang disebut dengan Jakarta Collaboration Fund,” tuturnya.
Lewat program ini, pembangunan Jakarta tidak lagi bergantung pada dana APBD.
Selain melalui skema Jakarta Collaboration Fund, Pemprov DKI juga akan memanfaatkan dana Rp200 triliun di Bank Himbara untuk BUMD Jakarta.
Menteri Purbaya pun mengapresiasi langkah Gubernur Pramono dan meminta daerah lain yang dipangkas DBH-nya mengikuti langkah Jakarta.
“Saya pikir kita akan mendukung strategi itu,” kata Menteri Purbaya.
Berita Terkait
- Baca juga: Pramono Punya Senjata Cerdas Hadapi Pemotongan TKD, Respons Menkeu Purbaya Disorot
- Baca juga: Purbaya Dorong Exit Strategy Pramono Usai DBH Jakarta Dipotong Rp 15 Triliun Ditiru Daerah Lain
- Baca juga: Anggaran Seret, Pramono Anung Malah Bangun Gedung di SCBD, Menkeu Purbaya Merestui
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.