PAM Jaya Kaji Pipanisasi 110 Km untuk Pasok Air Bersih dari Daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu
Perumda PAM Jaya Berencana menghadirkan pasokan air bersih langsung dari daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu melalui sistem perpipaan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM - Perumda PAM Jaya tengah menyiapkan rencana untuk menghadirkan pasokan air bersih langsung dari daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu melalui sistem perpipaan.
Program ini merupakan hasil tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov DKI Jakarta dan pihak mitra ahli yang akan mendukung pembangunan jaringan perpipaan sepanjang sekitar 110 kilometer.
Direktur Operasional Perumda PAM Jaya, Syahrul Hasan mengatakan, terobosan ini bermula saat Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno melakukan kunjungan ke Turki dan mempelajari sistem suplai air bersih di sana.
Dijelaskannya, saat ini suplai air bersih untuk masyarakat Kepulauan Seribu masih mengandalkan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO).
"Selama ini air laut diolah dengan SWRO dan langsung disalurkan kepada masyarakat.
Kemudian, ada juga BWRO dengan memanfaatkan air tanah. Namun, dalam rencana ke depan, air akan langsung dikirim dari instalasi pengolahan air di Jakarta menuju Kepulauan Seribu melalui sistem perpipaan," kata Syahrul
dalam diskusi Ngobrolin Jakarta (Ngojak) yang diinisiasi Lintas Generasi Aktivis (LIGA) Pro Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Syahrul menuturkan, jaringan pipa ini akan menghubungkan delapan pulau permukiman yang menjadi prioritas layanan PAM Jaya.
"Panjang pipa yang dibutuhkan sekitar sekitar 110 kilometer. Tentu yang menjadi tantangan adalah lalu lintas laut di sekitar pulau-pulau yang akan dilalui pipa," tuturnya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkaji apakah pipa akan dibuat mengapung (floating pipeline) atau dipasang dengan sistem lain,
Syahrul menyebut, proyek pipanisasi ini diharapkan menjadi terobosan besar sekaligus legacy bagi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno dalam mencapai target 100 persen cakupan layanan air bersih pada tahun 2029.
"Kami berharap proyek ini dapat terealisasi segera, sebelum tahun 2029, sesuai dengan target Gubernur untuk cakupan layanan air minum 100 persen di Jakarta," tegasnya.
Ia menambahkan, biaya pokok produksi air bersih dengan sistem SWRO di Kepulauan Seribu saat ini masih sangat tinggi, yakni sekitar Rp 40.000 per meter kubik.
Namun, masyarakat hanya membayar Rp 1.000 hingga penggunaan per tiga meter kubik.
"Secara bisnis memang tidak ada keuntungan karena biaya produksinya jauh di atas tarif pelanggan.
Tapi jika air bisa langsung didorong dari Jakarta, tentu akan ada efisiensi besar yang bisa kami capai," bebernya.
Sementara itu, mewakili LIGA Pro Jakarta, M Syaiful Jihad mengaku sangat mendukung rencana Perumda PAM Jaya untuk menyuplai kebutuhan air bersih di Kepulauan Seribu melalui jaringan perpipaan dari daratan Jakarta.
"Kepulauan Seribu adalah destinasi wisata unggulan yang harus berkelas internasional dengan ketersediaan air bersih memadai," ungkapnya.
Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) ini berharap, kajian yang dilakukan Perumda PAM Jaya dapat cepat dituntaskan agar rencana tersebut dapat segera diimplementasikan.
"Kalau ini sudah digunakan di negara-negara lain, tentu ini bukan proyek coba-coba untuk menghadirkan kemanfaatan bagi warga Kepulauan Seribu," ujarnya.
| Pesan Wagub Rano di Hari Sumpah Pemuda: Jakarta Butuh Pemuda Cerdas dan Berbudi Luhur |
|
|---|
| 1.142 Mahasiswa Budi Luhur Diwisuda di Hari Sumpah Pemuda, Wagub Rano Beri Pesan Luhur |
|
|---|
| Wariskan Semangat Gus Dur, Pemprov DKI Bangun Pusat Kajian Islam di Ciganjur |
|
|---|
| Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Ini Penjelasan Soal Tarif hingga Kepemilikan Saham |
|
|---|
| Hindari Intervensi, Pramono Anung dan Rano Karno Diminta Pilih Sekda DKI Berdasarkan Rekam Jejak |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.