Warga Minta Kenaikan Tarif Transjakarta Dibarengi Peningkatan Layanan

Rencana kenaikan tarif layanan Transjakarta yang kini sedang dikaji Pemprov DKI Jakarta diharapkan berjalan seiring dengan peningkatan pelayanan.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
BUS TRANSJAKARTA - Armada Transjakarta saat melayani penumpang di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Rencana kenaikan tarif layanan Transjakarta yang kini sedang dikaji Pemprov DKI Jakarta diharapkan berjalan seiring dengan peningkatan pelayanan.

Warga, Adi Trenggana meminta Pemprov DKI meningkatkan pelayanan agar masyarakat kian nyaman dalam melakukan mobilitas dan tidak merasa terbebani kenaikan tarif.

"Misal pas jam sibuk yang tadinya warga menunggu lama untuk bus sekarang jadi lebih cepat. Jadi waktu kedatangan bus diperhitungkan kembali," kata Adi di Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).

Hal ini penting agar antrean warga pada jam sibuk tidak terlampau mengular, dan waktu tempuh perjalanan ketika warga melakukan mobilitas dapat lebih cepat sampai di lokasi tujuan.

Mengingat banyak warga memilih menggunakan transportasi umum karena ingin terbebas dari kemacetan, dan waktu tempuh perjalanan lebih cepat dibanding menggunakan kendaraan pribadi.

"Karena saya merasakan saat jam sibuk itu lama, macet. Saya pernah mengalami ke Sudirman pas jam sibuk itu dari Komdak (Polda Metro Jaya) sampai halte pertama satu jam," ujarnya.

Selain pelayanan, Adi menuturkan Pemprov DKI Jakarta perlu mempertimbangkan kenaikan tarif dengan melihat kemampuan ekonomi agar tak memberatkan masyarakat.

Menurutnya bila melihat upah minimum provinsi (UMP) dan kenaikan kebutuhan pokok saat ini, idealnya kenaikan tarif Transjakarta tidak sampai melebihi angka Rp5 ribu.

"Kalau yang finansial cukup mampu mungkin bisa menerima (kenaikan di atas Rp5 ribu). Tapi masyarakat yang gajinya UMP, saya yakin mereka keberatan karena biaya hidup bertambah," tuturnya.

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta menyatakan bakal menaikkan tarif Transjakarta karena beban subsidi yang ditanggung APBD saat ini sudah terlempau membengkak.

Pemprov DKI menyatakan subsidi yang diberikan sekarang sudah melebihi Rp9.000 per penumpang, sementara sejak tahun 2005 tarif Rp3.500 belum mengalami kenaikan.

Namun Pemprov DKI menjamin 15 golongan masyarakat tetap digratiskan naik Transjakarta, yakni ASN, TNI-Polri, difabel, lansia, hingga pelajar penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berit

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved