Program Bulky Waste Dinilai Positif, DPRD DKI Tekankan Pentingnya Peran Warga dan Perangkat Wilayah

Program bulky waste yang dijalankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merupakan langkah positif dalam mengatasi persoalan perabot bekas di Jakarta.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
ANGKUT SAMPAH BESAR - Rapat kerja Komisi D DPRD DKI Jakarta bersama Dinas Lingkungan Hidup bahas anggaran 2026, Selasa (28/10/2025). Program bulky waste yang dijalankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merupakan langkah positif dalam mengatasi persoalan perabot bekas di Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menilai Program Jemput Sampah Besar atau bulky waste yang dijalankan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merupakan langkah positif dalam mengatasi persoalan perabot bekas di Ibu Kota.

Namun, Ida menegaskan, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat.

“Program ini bagus, tapi tidak akan efektif tanpa partisipasi warga,” kata Ida, Selasa (28/10/2025). 

Menurutnya, tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada DLH

RT dan RW di seluruh wilayah Jakarta juga memiliki dana operasional yang bisa dimanfaatkan untuk membantu pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing.

“Setiap RT dan RW punya peran penting. Jangan sampai program ini membuat warga atau pengurus lingkungan bergantung sepenuhnya pada dinas,” jelasnya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mendorong DLH untuk memperkuat sosialisasi dan koordinasi dengan lurah serta perangkat wilayah, agar masyarakat memahami mekanisme pengajuan layanan jemput sampah besar.

“Menjalin kerja sama dengan perangkat wilayah penting supaya kebutuhan di lapangan bisa terdata dan direspons cepat,” terang Ida.

Dari sisi penganggaran, Komisi D DPRD DKI Jakarta siap memberikan dukungan jika diperlukan penambahan alokasi dana untuk memperkuat armada maupun petugas DLH.

Ida menilai langkah tersebut krusial agar layanan bulky waste bisa menjangkau lebih banyak wilayah serta menindaklanjuti laporan warga secara optimal.

“Kalau ada dukungan anggaran, armada dan petugas DLH akan lebih siap melayani warga di semua wilayah Jakarta,” pungkasnya.

Warga Jakarta Bisa Buang Sampah Berukuran Besar Gratis

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membuka layanan pengangkutan bulky waste atau sampah berukuran besar secara gratis dengan sistem jemput bola.

Melalui layanan ini warga dapat membuang sampah berukuran besar seperti kasur atau tempat tidur, lemari, troli atau gerobak, kursi atau sofa, meja makan, hingga sepeda.

Terdapat 40 titik drop point bulky waste Dinas Lingkungan Hidup yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, di antaranya di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pengawas Lingkungan Hidup Kelurahan Gedong, Arton Manullang mengatakan untuk mengakses layanan ini warga cukup mendaftarkan diri melalui laman https://lingkunganhidup.jakarta.go.id/

"Layanan menggunakan website untuk memudahkan masyarakat mengakses, dan lebih cepat (tindak lanjut) responsnya," kata Arton di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (13/10/2025).

Pada laman Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tersebut warga cukup mengisi data diri disertai alamat lengkap dan menuliskan informasi terkait jenis sampah yang hendak diangkut.

Dimensi sampah yang diangkut maksimal berukuran 2X4X1,5 meter, dan bukan termasuk sampah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) atau puing material bangunan.

Pengajuan tersebut nantinya diversifikasi Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur, dan bila disetujui akan diteruskan ke tingkat Satuan Pelaksana (Satpel) LH di masing-masing kecamatan.

"Diharapkan kepada masyarakat yang meminta pengangkutan bulky waste alamatnya harus jelas. Pendaftaran khusus untuk KTP DKI Jakarta ya, penempatan di DKI Jakarta," ujarnya.

Setelah diangkut ke dipo Dinas LH di masing-masing wilayah, sampah-sampah berukuran akan dibawa pada Saringan Sampah TB Simatupang (SSTBS), Jakarta Selatan.

Diharapkan melalui layanan pengangkutan bulky waste ini warga tidak lagi membuang sampah seperti kasur, lemari, dan kulkas secara sembarangan ke aliran kali atau saluran air.

Untuk memudahkan proses pengangkutan, Arton mengimbau agar sampah yang hendak diangkut dapat ditempatkan pada akses jalan dapat dilalui kendaraan roda empat armada Dinas LH.

"Kalau di gang mungkin (sampahnya) bisa taruh di depan (akses jalan). Nanti kita koordinasi dengan pihak RT atau RW agar masyarakatnya bisa taruh di depan gang, atau area agak luas," tuturnya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved