Pohon Tumbang Kembali Makan Korban, Kenneth DPRD DKI Desak Evaluasi Total Sistem Mitigasi Bencana
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyoroti serius insiden banjir hingga pohon tumbang makan korban jiwa.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
Ringkasan Berita:
- Pemprov DKI Perkuat mitigasi bencana: Insiden banjir dan pohon tumbang yang menelan korban jiwa.
- Evaluasi menyeluruh dan audit lapangan: Pramono harus mengevaluasi kinerja dinas terkait agar penanganan risiko bencana lebih preventif, bukan reaktif.
- Dorong sinergi dan partisipasi warga: Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, perangkat wilayah, dan masyarakat dalam pemangkasan pohon rawan, pembersihan saluran air.
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth menyoroti serius insiden banjir hingga pohon tumbang yang kembali memakan korban jiwa.
Setelah di Pondok Indah pada Minggu (26/10/2025), peristiwa serupa terulang di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, kejadian tersebut menjadi alarm keras bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk segera memperkuat manajemen mitigasi bencana, terutama di tengah meningkatnya curah hujan ekstrem akhir-akhir ini.
"Saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban jiwa akibat pohon tumbang di kawasan Dharmawangsa dan di daerah Pondok Indah beberapa waktu lalu.
Peristiwa ini bukan sekadar musibah alam, tetapi juga peringatan bagi kita semua bahwa sistem kesiapsiagaan dan pemeliharaan infrastruktur kota harus ditingkatkan secara serius," ujar Kenneth, Jumat (31/10/2025).
Menurut pria yang akrab disapa Bang Kent ini, hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta beberapa hari terakhir memang memicu genangan di sejumlah titik dan menyebabkan pohon-pohon besar tumbang akibat angin kencang.
Namun, ia menilai, Pemprov DKI perlu memperbaiki tata kelola penanganan risiko bencana secara menyeluruh.
"Penanganan pohon rawan tumbang, saluran air tersumbat, serta sistem drainase yang tidak optimal adalah isu klasik yang tidak boleh lagi ditunda penyelesaiannya.
Saya selaku Anggota DPRD DKI Jakarta mendorong agar Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Sumber Daya Air melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi pohon dan saluran air di seluruh wilayah rawan," tegas Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.
Menurut dia, kondisi tersebut dinilai mencerminkan lemahnya manajemen risiko bencana serta belum optimalnya koordinasi antarlembaga dalam penanganan cuaca ekstrem.
Banjir hingga pohon tumbang memperlihatkan bahwa mitigasi bencana di Jakarta masih bersifat reaktif.
Ia menyebut pemerintah kerap bergerak setelah genangan terjadi, bukan melalui langkah pencegahan yang terencana dan berkelanjutan.
Evaluasi Menyeluruh
Oleh karena itu, Kenneth meminta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja jajarannya, terutama dinas dan unit yang menangani pengelolaan lingkungan, drainase, serta tata kota.
Evaluasi ini dinilai penting untuk memastikan efektivitas kinerja di lapangan dan menilai siapa saja pejabat yang benar-benar bekerja melayani masyarakat, bukan sekadar menjalankan rutinitas tanpa inovasi.
"Masalah banjir di Jakarta bukan hanya persoalan cuaca, tetapi cerminan lemahnya manajemen risiko dan tata kelola kota. Pak Gubernur Pramono Anung harus mampu melihat siapa yang benar-benar bekerja dan siapa yang tidak," ujar dia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kent-soroti-pohon-tumbang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.