Waspada Hujan Ekstrem! Pramono Anung Bakal Modifikasi Cuaca 5-10 November 2025

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 5-10 November 2025 . 

TribunJakarta.com/Ferdinand Waskita
MODIFIKASI CUACA - Ilustrasi hujan. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bakal melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 5-10 November 2025 .  

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan rencana pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 5 hingga 10 November 2025 mendatang. 

Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi curah hujan ekstrem yang diprediksi melanda wilayah Jabodetabek pada awal November.

Pramono mengatakan, modifikasi cuaca dilakukan bersama pemerintah pusat sebagai bagian dari strategi mengelola intensitas hujan agar tidak menimbulkan banjir di wilayah ibu kota.

“Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan terjadi mulai awal November sampai Februari. Karena itu, kami akan melakukan operasi modifikasi cuaca bersama pemerintah pusat pada tanggal antara 5 sampai dengan 10 November 2025,” ucapnya, Senin (3/11/2025).

BMKG sebelumnya memprediksi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi akan melanda Jakarta mulai awal November hingga Februari 2026, dengan potensi lebih dari 500 mm per bulan. 

Kondisi ini diperparah dengan limpasan air dari Bogor, Depok, dan Puncak, serta fenomena pasang maksimum air laut yang bisa memicu banjir rob di kawasan pesisir utara.

Selain operasi modifikasi cuaca, Pemprov DKI juga telah menyiapkan 560 pompa stasioner di 191 lokasi, 627 pompa mobile, serta penebangan dan penopingan 62.161 pohon yang berisiko tumbang.

Pramono menegaskan bahwa kesiapsiagaan menghadapi musim hujan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga komitmen kolaborasi dari seluruh unsur.

“Kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga komitmen dan kerja kolaboratif,” ujarnya.

Ia berharap, seluruh jajaran wilayah, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat dapat bersinergi menjaga Jakarta dari ancaman banjir selama musim penghujan berlangsung.

“Bencana bisa datang kapan saja, tetapi kesiapsiagaan adalah pilihan. Mari jadikan apel pagi ini sebagai bukti nyata komitmen kita untuk melindungi warga Jakarta dari risiko bencana akibat curah hujan yang tinggi,” tuturnya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved