Kevin Wu Soroti Kebakaran di Permukiman Padat Jakarta, Dorong Program Satu RT Satu APAR Diperluas

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu, menyoroti tingginya risiko kebakaran di kawasan permukiman padat Ibu Kota. 

|
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Yusuf Bachtiar/TribunJakarta.com
WU BICARA KEBAKARAN - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu (tengah) saat melakukan reses di Kelurahan Jelambar Polos, Jakarta Barat, Kamis (6/11/2025). Wu bicara soal risiko kebakran di daerah padat penduduk. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu, menyoroti tingginya risiko kebakaran di kawasan permukiman padat Ibu Kota. 

Ia menekankan pentingnya langkah pencegahan dini agar kebakaran bisa dicegah sebelum api membesar.

Kevin mengatakan, banyak warga yang menyampaikan keluhan soal perlunya peningkatan kesiapsiagaan, terutama di wilayah dengan rumah nonpermanen yang mudah terbakar.

“Beberapa bulan terakhir, setiap kali terjadi kebakaran, api merembet sangat cepat. Jika penanganannya tidak dilakukan secara sigap, kebakaran bisa dengan mudah menjalar ke rumah-rumah lain,” kata Kevin dalam kegiatan reses di Jelambar Polos, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Kamis (6/11/2025).

Untuk itu, Kevin mendorong agar program satu RT, satu Alat Pemadam Api Ringan (APAR) diperluas. 

Sebab, berdasarkan hasil kunjungan lapangan, distribusi peralatan pemadam tersebut masih terbatas.

“Di beberapa RW, hanya ada dua sampai tiga APAR. Tentu ini jauh dari cukup, apalagi untuk kawasan padat penduduk. Padahal, APAR sangat dibutuhkan untuk menanggulangi api di detik-detik awal sebelum kebakaran membesar,” jelasnya.

Meski begitu, Kevin mengapresiasi kinerja Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta yang dinilai tanggap menangani kejadian kebakaran

Namun, ia mencatat masih ada kendala di lapangan, terutama soal ketersediaan air saat proses pemadaman.

Lebih lanjut, Kevin menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem penanggulangan kebakaran dan infrastruktur pendukung lainnya, termasuk upaya pencegahan banjir.

“Permasalahan utama saat ini ada pada aspek pencegahan dan kesiapsiagaan, baik terkait kebakaran maupun banjir,” tandasnya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved