Pemprov DKI Jakarta Didorong Evaluasi RDF Rorotan Usai Warga Protes Bau Tak Sedap

Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta uji coba operasional sementara RDF Rorotan dihentikan untuk evaluasi.  Warga memprotes bau tidak sedap.

Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
DEMO WARGA DI RDF ROROTAN - Suasana aksi unjuk rasa warga menuntut tempat pengolahan sampah RDF Plant di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara ditutup, Jumat (21/3/2025). Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta uji coba operasional sementara RDF Rorotan dihentikan untuk evaluasi, Rabu (12/11/2025).  Warga memprotes bau tidak sedap. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Uji coba operasional Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan menemui kendala.

Warga memprotes pencemaran lingkungan berupa bau tidak sedap yang ditimbulkan. 

Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta uji coba operasional sementara dihentikan untuk evaluasi. 

Hal itu dikatakan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike yang telah menggelar rapat kerja bersama Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta.

"Kita tetap beranggapan lebih baik berhenti sejenak untuk evaluasi daripada memaksakan beroperasi tapi menimbulkan masalah baru," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike, Selasa (11/11/2025). 

Berdasarkan hasil penjelasan Dinas LH DKI Jakarta, sumber bau yang dikeluhkan masyarakat berasal dari proses angkut sampah menuju fasilitas RDF. 

Tidak sedikit truk compactor yang mengangkut sampah mengalami kebocoran, air lindi yang dihasilkan sampah basah mencemari jalur pengiriman. 

"Diduga, penyebab utamanya bukan dari proses di dalam RDF, melainkan dari transportasi pengangkut sampah," jelas Yuke. 

Yuke menambahkan, penghentian uji coba operasional dilakukan agar Dinas LH melakukan evaluasi secara menyeluruh. 

Mulai dari kendaraan angkut sampah yang harus diganti dengan truk kondisi prima, sistem IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan fasilitas pengolahan sampahnya. 

Menurut dia, kendala operasional ini wajar karena RDF Rorotan merupakan proyek baru dan perlu dilakukan penyesuaian. 

"Kami berharap penundaan ini tidak berlangsung lama. Dinas terkait dan pihak KSO (Kerja Sama Operasional) sudah kami dorong untuk segera memperbaiki semua kendala agar RDF bisa beroperasi optimal lagi," ujarnya.

Penundaan uji coba operasional ini ditargetkan berlangsung selama dua pekan, setelahnya akan dilakukan kembali secara bertahap. 

"Tapi kami minta agar prosesnya dilakukan bertahap dan hati-hati, pastikan kendaraan pengangkut, sistem IPAL, dan seluruh fasilitas benar-benar siap," kata Yuke.

Sehingga pada Desember 2025, target pengolahan 2.500 sampah per hari dapat dilakukan tanpa kendala dan di 2026 RDF Rorotan benar-benar bisa beroperasi penuh. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved