Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Pelaku Ledakan SMAN 72 Gabung Komunitas Penyuka Konten Kekerasan, Dianggap Heroik Jika Berhasil 

PPID Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pelaku hanya terinspirasi para pelaku kejahatan di sejumlah negara.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Youtube KompasTV/Tribunnews.com/Irwan Rismawan
SISI LAIN PELAKU - Sisi lain kepribadian sosok FN terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat siang (7/11/2025). Dua nama teroris di senjata mainan jadi sorotan. 

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Densus 88 Antiteror Polri menyatakan pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta tidak terkait jaringan terorisme.

PPID Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, pelaku hanya terinspirasi para pelaku kejahatan di sejumlah negara.

Nama-nama pelaku kejahatan itu juga tertulis di senjata mainan yang dibawa pelaku saat meledakkan bom di sekolahnya.

"ABH tidak berafiliasi dengan paham-paham atau tokoh-tokoh yang dicantumkan karena itu sekedar menginspirasi," kata Mayndra, Rabu (12/11/2025).

Eka mengungkapkan, pelaku juga tergabung dalam komunitas yang menyukai konten kekerasan.

Di komunitas tersebut, pelaku kejahatan yang mengunggah konten kekerasan akan mendapat apresiasi. Hal ini juga memotivasi pelaku untuk melakukan aksinya.

"Nah motivasi yang lain ketika beberapa pelaku itu melakukan tindakan kekerasan, lalu mengupload ke media tersebut, maka komunitas tersebut mengapresiasi sebagai sesuatu yang heroik gitu ya," ungkap Mayndra.

"Yang bersangkutan hanya mempelajari, kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstremisme yang dilakukan, bahkan posenya. Kemudian beberapa simbol yang ditemukan itu sekedar menginspirasi," imbuh dia.

Sementara itu, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan, ada dua bom yang diledakkan di area masjid.

"Di sana ada dua crater, artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP. Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid," kata Henik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Henik mengungkapkan, bom yang berada di masjid dikendalikan melalui remote yang ditemukan polisi di taman baca.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote," ungkap Dansat Brimob.

Pelaku Diduga Sengaja Lukai Diri Sendiri 

 Pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta diduga berupaya melukai diri sendiri.

Pelaku beraksi di dua lokasi berbeda di area sekolah yakni di masjid dan bank sampah. Di lokasi pertama, pelaku menggunakan remote untuk meledakkan dua bom.

Setelahnya, pelaku menuju ke area bank sampah dan meledakkan dua bom lainnya menggunakan sumbu bakar.

Di lokasi itulah pelaku ditemukan terkapar dengan kondisi kepala penuh luka.

"Untuk ledakan kedua, di mana ditemukan yang bersangkutan di lokasi pada saat yang bersangkutan ditemukan luka, ini menggunakan sumbu. Sehingga mengakibatkan luka di bagian kepala yang bersangkutan," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Iman Imanuddin, Senin (11/11/2025).

Iman mengungkapkan, pelaku diduga sengaja meledakkan bom di TKP kedua untuk melukai dirinya sendiri. 

Namun, polisi masih mendalami motif pelaku melakukan aksi tersebut. Sebab, saat ini polisi masih fokus memulihkan kondisi kesehatan pelaku.

"Sengaja, maksudnya yang bersangkutan meledakkan itu di bagian kepalanya. Kami masih melakukan pendalaman karena kami saat ini sedang mengedepankan pemulihan, baik itu kesehatan maupun psikologis yang bersangkutan," ungkap Iman.

Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan, ada dua bom yang diledakkan di area masjid.

"Di sana ada dua crater, artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP. Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid," kata Henik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Henik mengungkapkan, bom yang berada di masjid dikendalikan melalui remote yang ditemukan polisi di taman baca.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote," ungkap Dansat Brimob.

Adapun TKP kedua peledakan bom berada di bank sampah dan taman baca. 

Berbeda dengan TKP pertama, bom di bank sampah dan taman baca diledakkan menggunakan sumbu bakar.

Di lokasi tersebut ditemukan barang bukti berupa kaleng dan pipa logam. 

Secara keseluruhan, polisi menemukan tujuh bom yang empat di antaranya telah meledak.

"Jadi dari tujuh, empat yang meledak. Tiga yang masih aktif sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ujar Henik.

Berita Terkait

Baca juga: 6 Fakta Sosok Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta, Hobi Nonton Video Gore dan Idolakan Penjahat Dunia

Baca juga: Janji Pramono Anung Usut Tuntas Dugaan Korupsi Rp9 Miliar di Pemkot Jakarta Timur

Baca juga: 7 Fakta Terbaru Ledakan SMAN 72 Jakarta: Terduga Pelaku Kesepian, Tak Ada yang Bisa Diajak Curhat

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved