Prostitusi Sesama Jenis di Taman Jakbar
Berantas Prostitusi Sesama Jenis, Taman Daan Mogot Bakal Dipermak Total
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bicara soal taman di Jalan Raya Daan Mogot, Jakarta Barat yang diduga menjadi sarang prostitusi sesama jenis.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Tak semua motor berplat nomor Jakarta. Ada yang bernomor kendaraan dari salah satu kota di Jawa Barat dan ada pula dari Jawa Tengah.
Motor itu diparkir memanfaatkan barrier beton yang terbuka di salah satu titiknya. Entah barrier itu memang hilang atau sengaja kawanan pria necis itu yang memindahkan demi bisa mereka parkir motor.
Gelap Gulita
Jika tak ada motor yang parkir, hampir dipastikan pengendara tak akan menduga bahwa ada pria necis berkumpul di bawah pohon pinggir kali pada tengah malam.
Pasalnya, situasi di tempat pria necis itu berkumpul sama sekali tak ada penerangan alias gelap gulita.
Adapun di sepanjang kawasan tersebut, pinggir jalannya memang dipasangi barrier beton sehingga tak terlihat aktivitas di taman jika dari jalan raya.
Malam itu, ada sekira sembilan pria yang nongkrong di taman gelap Jalan Daan Mogot. Mereka terbagi ke dalam tiga kelompok.
Ada yang ngobrol tiga orang, ada yang lima orang dan ada satu orang berdiri sambil matanya mengarah ke jalan raya.
Pria-pria tampan ini tampak tak nyaman ketika ada pengendara maupun pejalan kaki yang mengarahkan pandangannya ke arah mereka.
Penampilan Rapi
Soal penampilan, pria yang nongkrong di taman gelap ini juga terlihat rapi. Ada yang mengenakan jaket, sweater maupun topi.
Memang tak ada aktivitas mencurigakan yang dilakukan para pria ini di tempat gelap. Mereka hanya mengobrol sembari merokok.
Di mana ada pula yang duduk beralaskan semacam tikar agar tak bersentuhan langsung dengan rumput taman.
Diduga Sarang Mesum Sejenis
Namun berjalan beberapa meter melewati taman gelap itu, sejumlah pedagang maupun warga yang ditemui menyebut lokasi tersebut selama ini kerap dijadikan sebagai sarang mesum pasangan sejenis.
"Iya tiap malam ngumpul di situ. Kalau malam Sabtu sama malam Minggu itu lebih ramai lagi, Gay itu infonya bang," kata Surman yang tinggal tak jauh dari Perempatan Cengkareng.
Surman mengaku sebenarnya sejumlah warga risih dengan tindakan menyimpang yang dilakukan para pria necis itu di ruang publik.
"Ya risih lah namanya kan itu enggak normal. Tapi warga kan enggak berwenang bubarin soalnya itu kan lahan pemerintah ya enggak sampai di permukiman. Kita sih berharap itu segera ditertibin sama dipasangin lampu biar terang," paparnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Alat-kontrasepsi-ditemukan-Taman-kawasan-Jalan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.