Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Libatkan KPAI hingga Apsifor, Polisi Segera Periksa Siswa Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Penyidik Polda Metro Jaya akan segera memeriksa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. Penyidik juga bakal melibatkan KPAI, Bapas, dan Apsifor.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN SMAN 72 JAKARTA - Polisi membeberkan sejumlah fakta peristiwa ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti saat konferensi pers penanganan kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025). Penyidik Polda Metro Jaya akan segera memeriksa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. Penyidik juga bakal melibatkan KPAI, Bapas, dan Apsifor. 

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Penyidik Polda Metro Jaya akan segera memeriksa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Saat ini, pelaku telah dipindahkan dari ruang ICU ke kamar rawat inap RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dalam kasus ini, pelaku merupakan siswa aktif di SMAN 72 dan telah ditetapkan sebagai tersangka anak atau anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto saat menyampaikan hasil pemeriksaan Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dokter Tifa, Kamis (13/11/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto saat menyampaikan hasil pemeriksaan Roy Suryo, Rismon Sianipar, dan dokter Tifa, Kamis (13/11/2025). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Untuk ABH sudah pindah ke kamar rawat inap di RS Polri, di mana sebelumnya berada di ruang ICU," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Senin (17/11/2025).

Budi menjelaskan, penyidik akan lebih dulu berkoordinasi dengan dokter yang merawat sebelum melakukan pemeriksaan.

Penyidik juga bakal melibatkan KPAI, Bapas, dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) saat memeriksa pelaku.

"Minggu ini penyidik akan berkoordinasi dengan dokter yang merawat untuk kondisi ABH secara keseluruhan. Kemudian koordinasi dengan KPAI, Bapas, P3A dan Apsifor saat akan meminta keterangan ABH," ujar Budi.

Sebelumnya, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan, ada dua bom yang diledakkan di area masjid.

Banyak Dibaca:

"Di sana ada dua crater, artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP. Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid," kata Henik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Henik mengungkapkan, bom yang berada di masjid dikendalikan melalui remote yang ditemukan polisi di taman baca.

"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote," ungkap Dansat Brimob.

Adapun TKP kedua peledakan bom berada di bank sampah dan taman baca. Berbeda dengan TKP pertama, bom di bank sampah dan taman baca diledakkan menggunakan sumbu bakar.

Di lokasi tersebut ditemukan barang bukti berupa kaleng dan pipa logam.

Secara keseluruhan, polisi menemukan tujuh bom yang empat di antaranya telah meledak.

"Jadi dari tujuh, empat yang meledak. Tiga yang masih aktif sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ujar Henik.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved