Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Libatkan KPAI hingga Apsifor, Polisi Segera Periksa Siswa Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Penyidik Polda Metro Jaya akan segera memeriksa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta. Penyidik juga bakal melibatkan KPAI, Bapas, dan Apsifor.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Penyidik Polda Metro Jaya akan segera memeriksa pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Saat ini, pelaku telah dipindahkan dari ruang ICU ke kamar rawat inap RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dalam kasus ini, pelaku merupakan siswa aktif di SMAN 72 dan telah ditetapkan sebagai tersangka anak atau anak berhadapan dengan hukum (ABH).
"Untuk ABH sudah pindah ke kamar rawat inap di RS Polri, di mana sebelumnya berada di ruang ICU," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Senin (17/11/2025).
Budi menjelaskan, penyidik akan lebih dulu berkoordinasi dengan dokter yang merawat sebelum melakukan pemeriksaan.
Penyidik juga bakal melibatkan KPAI, Bapas, dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) saat memeriksa pelaku.
"Minggu ini penyidik akan berkoordinasi dengan dokter yang merawat untuk kondisi ABH secara keseluruhan. Kemudian koordinasi dengan KPAI, Bapas, P3A dan Apsifor saat akan meminta keterangan ABH," ujar Budi.
Sebelumnya, Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto mengatakan, ada dua bom yang diledakkan di area masjid.
Banyak Dibaca:
"Di sana ada dua crater, artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP. Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid," kata Henik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
Henik mengungkapkan, bom yang berada di masjid dikendalikan melalui remote yang ditemukan polisi di taman baca.
"Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote," ungkap Dansat Brimob.
Adapun TKP kedua peledakan bom berada di bank sampah dan taman baca. Berbeda dengan TKP pertama, bom di bank sampah dan taman baca diledakkan menggunakan sumbu bakar.
Di lokasi tersebut ditemukan barang bukti berupa kaleng dan pipa logam.
Secara keseluruhan, polisi menemukan tujuh bom yang empat di antaranya telah meledak.
"Jadi dari tujuh, empat yang meledak. Tiga yang masih aktif sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," ujar Henik.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkap kepribadian pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Asep mengatakan, pelaku dikenal sebagai sosok yang tertutup dan memiliki ketertarikan dengan konten terkait kekerasan.
"ABH (anak berhadapan dengan hukum) dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan tertarik pada konten kekerasan," kata Asep.
Fakta itu terungkap setelah polisi memeriksa 16 saksi termasuk guru, siswa, serta pelaku dan keluarganya.
"Kami memeriksa 16 saksi yang terdiri dari korban baik guru dan siswa, termasuk ABH dan keluarga ABH," ungkap Kapolda.
Berita Terkait
- Baca juga: Komisi E Soroti Dampak Psikologis Ledakan di SMAN 72, Pemprov DKI Diminta Beri Pendampingan
- Baca juga: 4 Bom di SMAN 72 Meledak di Masjid, Bank Sampah dan Taman Baca, 3 Lainnya Belum Diledakkan
- Baca juga: KORBAN Teror Ledakan di Masjid SMAN 72 Beri Kesaksian: Pelaku Siswa Aktif, Diduga Bom Paku
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/LEDAKAN-SMAN-72-JAKARTA-Polisi-membeberkan-sejumlah-fakta-peristiwa-ledakan-SMAN-72-Jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.