Normalisasi Ciliwung Jalan Lagi, Pemprov DKI Gelontorkan Rp232 Miliar untuk Pembebasan Lahan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp232 miliar untuk mempercepat normalisasi Ciliwung.

Istimewa
NORMALISASI CILIWUNG - Permukiman warga di kawasan Kebon Pala yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024) 

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan anggaran Rp232 miliar untuk mempercepat normalisasi Ciliwung.

Anggaran itu disiapkan untuk pembebasan lahan di dua kelurahan yang menjadi titik krusial, yaitu Cililitan dan Pengadegan.

“Untuk yang menjadi tanggung jawab Jakarta ada dua kelurahan. Pertama, Cililitan ada 37 bidang, anggaran yang dialokasikan Rp111 miliar. Kemudian, Pengadegan ada 54 bidang dengan estimasi kurang lebih Rp121 miliar,” ucap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di bantaran Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2025).

Dua lokasi itu menjadi prioritas karena menjadi salah satu daerah rawan banjir di Jakarta, khususnya bila air kiriman dari wilayah hulu menerjang ibu kota.

Normalisasi Dikerjakan Bareng Kementerian PU

Pramono menjelaskan, pembebasan lahan dikerjakan Pemprov DKI, sementara pembangunan tanggul dan infrastruktur sungai akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ia memastikan sinergi pusat-daerah akan membuat Ciliwung lebih aman dan tidak lagi meluap besar saat musim penghujan.

“Pemerintah Jakarta akan segera melakukan, melanjutkan normalisasi Sungai Ciliwung. Pembebasan lahan sudah dimulai dan mudah-mudahan awal tahun depan bisa bersama-sama,” ujarnya.

“Pembebasan lahan dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta, untuk pembuatan tanggulnya nanti oleh Kementerian PU,” sambungnya.

Penguatan Normalisasi Sungai Lain

Tak cuma Ciliwung, Pemprov DKI juga mulai menata Kali Krukut sepanjang 1,3 km. Pramono menegaskan kawasan Kemang dan sekitarnya berpotensi terus terendam bila tidak dibersihkan dan dinormalisasi.

“Kenapa ini kami lakukan? Kami tahu kalau tidak dilakukan, maka daerah Kemang, Kemang Village, Kem Chicks, dan sebagainya pasti akan banjir terus-menerus dan banjirnya sudah sangat mengganggu,” ujarnya.

Selain Krukut, Pemprov DKI juga tetap mengeruk dan merawat sungai-sungai lain seperti Pesanggrahan untuk menghadapi puncak musim hujan hingga Februari.

Pemprov Siaga Hadapi Musim ‘Ber-ber’

Pramono mengatakan pihaknya mengikuti arahan Menteri PU agar seluruh daerah memperkuat penanganan sungai selama musim “ber-ber” yang rawan banjir.

“Jakarta siaga hal yang berkaitan dengan banjir,” kata Pramono.

Berita terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved