KONTRAS Beda Sikap Gubernur Jakarta & Jabar Saat Tangani Demo: KDM Temui Pendemo, Mas Pram Hati-hati

Sikap dua pemimpin atau Gubernur di Jakarta dan Jawa Barat berbeda saat menghadapi aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh besar.

Editor: Wahyu Septiana
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci dan YouTube KDM Channel
BEDA SIKAP PENANGANAN - Beda respons Gubernur Pramono dan Dedi Mulyadi. Sikap dua pemimpin atau Gubernur di Jakarta dan Jawa Barat berbeda saat menghadapi aksi demonstrasi yang berlangsung ricuh besar. 

Massa aksi mengungkapkan keinginan mereka untuk menduduki Gedung DPRD Jabar pada Dedi Mulyadi.

Kondisi yang tidak kondusif membuat Dedi Mulyadi dibawa ke rumah dinas Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar di Jalan Ariajipang.

Hingga pukul 21.45 WIB, sejumlah massa aksi masih bertahan di lokasi unjuk rasa, tepatnya di area depan Gedung DPRD Jabar. 

Situasi di lokasi pun nampak rusuh, massa aksi terus melakukan perusakan dan pembakaran fasilitas umum. 

Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah kerumunan massa, namun upaya itu tidak membuat massa membubarkan diri. 

Sementara itu, pos polisi di Jalan Diponegoro, Kota Bandung dibakar massa saat aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Jabar hingga menyebabkan kondisinya rusak parah.

Selama aksi unjuk rasa, sejumlah ruas jalan seperti Jalan Tamansari, Ir Djuanda, Trunojoyo, dan Jalan Diponegoro mengalami kemacetan yang parah hingga kendaraan terutama roda empat mengular panjang.

Sementara itu sebagian pendemo sudah mulai ada yang membubarkan diri, dengan berjalan kaki menuju ke Jalan Tamansari dan berkumpul di Kampus Unisba.

Aksi ini dilakukan mahasiswa, pelajar dan pengemudi ojek online sebagai solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online yang meninggal dunia setelah dilindas Rantis Brimob saat aksi unjuk rasa di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Mas Pram Hati-hati dan Empati

Kondisi berbeda dilakukan Pramono Anung dalam menangani permasalahan pendemo di Jakarta.

Dikutip dari Wartakota, Pramono lebih memilih cara yang lebih Hati-hati sembari memantau kondisi di lapangan.

Pengamat Politik Citra Institut, Effriza menerangkan, Pramono memilih berhati-hati dalam bersikap selama demo berlangsung pekan lalu.

"Sebab Pramono punya pengalaman sebagai legislator dan sebagai pembantu presiden, ia juga telah bekerja di level nasional dan daerah, jadi ia memahami eskalasi konflik," kata Effriza, Senin (1/9/2025).

Effriza menilai, Pramono juga memahami pemerintahan dan geopolitik dengan detail, seperti Jakarta itu masih pusatnya pemerintahan dan wajah ibu kota negara, serta demonstrasi bagian dari demokrasi. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved