Cerita Kriminal

Tipu di Jaksel Heboh Dukun Uang, Kasus Sama Pernah Ramai Dukun Gandakan Rp40 Juta Jadi Rp9 Miliar

Kasus penipuan dengan modus dukun pengganda uang kembali menghebohkan masyarakat, kini terjadi di wilayah Kalibata, Jakarta Selatan.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribun Jakarta/Istimewa/Kompas.com
DUKUN PENGGANDA UANG - Ilustrasi kasus penipuan gandakan uang. Kasus penipuan dengan modus dukun pengganda uang kembali menghebohkan masyarakat, kini terjadi di wilayah Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan. 

Ringkasan Berita

  • Dukun Pengganda di Jakarta Selatan: Seorang tukang pijat bernama H alias Romo (40) bersama rekannya WH menipu korban dengan modus menggandakan uang melalui ritual.
  • Uang Dimasukkan ke Koper: Korban diminta menyerahkan uang Rp3–20 juta beserta koper. Saat dibuka, koper hanya berisi bantal dan bed cover. Polisi mengamankan pelaku dan menemukan uang palsu yang dipasok dari Karawang.
  • Kasus Serupa di Kaltim: Sebelumnya, seorang perempuan berinisial M di Kutai Kartanegara menipu warga dengan modus serupa, mengklaim mampu menggandakan Rp40 juta menjadi Rp9 miliar. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus penipuan dengan modus dukun pengganda uang kembali menghebohkan masyarakat, kini terjadi di wilayah Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Seorang tukang pijat bernama H alias Romo (40) mengaku mampu melipatgandakan uang hanya dengan ritual khusus.

Fenomena dukun uang ini terus berulang dan kerap menjerat korban yang tergiur iming-iming kekayaan instan.

H berhasil diringkus polisi usai aksinya membuat geger warga sekitar.

"Pada saat kami amankan, dia mengaku sebagai dukun yang bisa menggandakan uang,” ungkap Kanit Resmob Polres Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, Senin (15/9/2025).

Dalam menjalankan kasinya, H meminta korban menyerahkan uang tunai Rp 3 juta hingga Rp 20 juta untuk digandakan melalui ritual.

Ia juga meminta korban menyiapkan koper besar.

Kepada korban, Romo berjanji uang di dalam koper akan berlipat ganda dalam dua hingga tiga hari.

Namun, ketika koper dibuka, isinya ternyata hanya bantal dan bed cover.

Hingga saat ini, sudah enam orang menjadi korban aksi tipu-tpu yang dilakukan H bersama rekannya WH.

Untuk meyakinkan korban, H dan WH sempat menunjukkan tumpukan uang.

Namun setelah ditelusuri, uang tersebut diduga palsu.

“Uang ditunjukkan kepada korban untuk meyakinkan bahwa tersangka ini memiliki uang yang banyak. Tapi setelah kita dalami, ternyata uang tersebut terindikasi palsu,” jelas Bima.

Dari keterangan WH, uang palsu itu dipasok dari Karawang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved