Siswa Sampai Pingsan Keracunan MBG, Ni Luh Djelantik Desak Evaluasi: Jangan Sampai Kita Jadi Algojo

Ratusan pelajar keracunan Makan MBG di berbagai wilayah Indonesia sepekan ini. Ada yang sampai pingsan. Senator Ni Luh Djelantik bereaksi keras.

TribunPalu/Handover/Kompas.com/Handout
KERACUNAN MBG - Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengalami gejala keracunan massal usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Senator Bali Ni Luh Djelantik mendesak program MBG dievaluasi total. 

"Kami belum bisa memastikan penyebab pasti keracunan. Namun dari laporan awal, dugaan kuat mengarah pada menu ikan cakalang," ujar seorang pejabat dari Dinas Kesehatan.

Pihak kepolisian juga telah membuka penyelidikan untuk mengusut apakah ada kelalaian dalam proses pengolahan atau distribusi makanan tersebut.

Sedangkan, Bupati Banggai Kepulauan (Bangkep) Rusli Moidady  menyatakan para dokter dan tenaga kesehatan talah dikerahkan agar bisa menangani seluruh pelajar keracunan, dan sampai saat ini tidak ada yang dinyatakan kritis.

“Kami juga akan melakukan observasi atau pemulihan selama 1×24 jam, dan jika tidak terdapat gejala-gejala alergi maka akan dipulangkan ke rumah,” tuturnya.

Selain itu, Rusli juga berharap anak-anak yang sedang dalam observasi dapat segera sehat dan menjalankan aktivitas kembali.

“Harapan kami semoga anak-anak akan sehat kembali dan Insyaallah ke depan tidak terjadi lagi,” terangnya.

Selain di Banggai, keracunan MBG juga terjadi di Garut, Jawa Barat pada Rabu (17/9/2025).

Dimuat Tribunnews.com peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, pada Rabu (17/9/2025).

Para pelajar tersebut berasal dari tiga sekolah di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut.

Kepala SMA Siti Aisyah Hari Triputuharja berujar, gejala keracunan itu mulai dirasakan oleh korban pada Rabu dini hari.

Bahkan, sejumlah pelajar tetap memaksakan diri masuk sekolah meskipun kondisi tubuh melemah.

Akan tetapi, sebagian terpaksa pulang lebih awal karena tak kuat.

“Kalo yang dibawa ke puskesmas yang dibawa saat ini dari sekolah kami ada empat orang, cuma yang ditindak di sekolah mungkin lebih dari 30 orang," ujarnya kepada Tribunjabar.id pada Rabu sore.

Ia menyebut, keluhan yang dirasakan oleh siswanya adalah sakit perut hingga harus keluar masuk toilet lebih dari tiga kali.

Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan gejala keracunan tersebut berasal apakah dari makanan MBG yang disantap siswanya pada Selasa (16/9/2025).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved