Siswa Sampai Pingsan Keracunan MBG, Ni Luh Djelantik Desak Evaluasi: Jangan Sampai Kita Jadi Algojo

Ratusan pelajar keracunan Makan MBG di berbagai wilayah Indonesia sepekan ini. Ada yang sampai pingsan. Senator Ni Luh Djelantik bereaksi keras.

TribunPalu/Handover/Kompas.com/Handout
KERACUNAN MBG - Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, mengalami gejala keracunan massal usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Senator Bali Ni Luh Djelantik mendesak program MBG dievaluasi total. 

"Kalo yang kemarin sebetulnya makanannya enak menunya enak dan gak kerasa asem atau gimana."

"Tapi tidak tahu ya, kita belum berasumsi ini faktornya dari MBG atau bukan karena kan sedang dalam penelitian juga," lanjutnya.

Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina menengok belasan pelajar yang alami gejala keracunan diduga setelah menyantap MBG.

Putri datang ke UPT Puskesmas Kadungora yang menjadi tempat 15 orang pelajar menjalani perawatan setelah mengalami gejala keracunan makanan pada Rabu malam.

Rantai Komando MBG

Program MBG di setiap daerah dikomandoi Badan Gizi Nasional (BGN).

Dalam menjalankan tugasnya, BGN bekerja sama dengan berbagai pihak, yang disebut mitra, untuk menjalankan program MBG. 

Kemitraan itu bertujuan untuk memastikan program bisa menjangkau masyarakat secara luas dan berkelanjutan.

Mitra BGN tidak terbatas pada satu jenis entitas saja.

Mereka bisa berasal dari berbagai latar belakang, baik individu maupun lembaga, di antaranya:

  • Yayasan atau lembaga sosial: Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pencairan dana program. Mereka menjadi jembatan antara pendanaan dari BGN dan pelaksanaan di lapangan.
  • Badan usaha: Seperti Perseroan Terbatas (PT), Commanditaire Vennootschap (CV), hingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka berperan sebagai penyedia bahan baku atau pengelola dapur untuk produksi makanan.
  • Organisasi dan instansi pemerintah: Termasuk koperasi, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan lembaga lain yang relevan.

Mitra BGN kemudian mendirikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), unit dapur yang beroperasi menyediakan makanan bergizi bagi siswa sekolah dan ibu hamil.

SPPG bekerja dengan standar operasional prosedur yang ketat, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi makanan, dengan dukungan dari berbagai mitra seperti pemerintah, TNI, Polri, dan swasta.(TribunJakarta.com/TribunPalu/Wartakota)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved