FAKTA Terkuak, Kemendagri Temukan Hal Janggal Kasus Kepsek Roni, Wali Kota Prabumulih Diinterogasi

Kemendagri memanggil Wali Kota Arlan terkait pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Roni Ardiansyah. Hasilnya terdapat kejanggalan.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase Tribun Jakarta/Tribunnews, Taufik Ismail/ Tangkapan layar dari YouTube Kompas TV
KEMENDAGRI INTEROGASI ARLAN - Konferensi pers Inspektorat Jenderal Kemendagri usai memeriksa Wali Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, Arlan, di Gedung Kemendagri, Kamis, (18/9/2025). Kemendagri memanggil Wali Kota Arlan terkait pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Roni Ardiansyah. Hasilnya terdapat kejanggalan. 

Namun Arlan tidak menjelaskan secara terperinci terkait kasus guru di sekolah tersebut.

"Saya belum memindahkan pak Roni. Saya baru menegur Pak Roni karena di sekolahan itu ada masalah kasus yang membuat anak sekolah tidak betah di situ. Kasus ini sudah mencuat di media massa," ujar Arlan.

"Maka saya sebagai Wali Kota Prabumulih, memanggil Pak Roni, menegur pak Roni, jangan sampai terjadi lagi dan yang guru sekolah itu sudah dipindahkan satu minggu lalu," sambungnya.

Anak Arlan Tak Bawa Kendaraan

Diungkap Arlan, anaknya tidak pernah membawa kendaraan.

Sehari-hari anaknya kata Arlan pergi ke sekolah dengan diantar.

"Lalu masalah anak saya, itu adalah berita hoaks. Anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan, anak saya diantar. Kalau ini menjadi satu kesalahan, saya sebagai Wali Kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada pak Roni dan seluruh masyarakat," ungkap Arlan.

Pengakuan Kepsek Roni 

Roni Ardiansyah, memberikan klarifikasi terkait dirinya dicopot dari jabatannya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih.

Sebelumnya, Roni membatah pencopotannya terkait dengan isu menegur anak pejabat yang membawa mobil ke sekolah. 

Roni tidak menanggapi isu tersebut secara langsung dan memilih untuk menghormati keputusan pimpinan.

Ia juga ikhlas dicopot dari jabatannya dan dimutasi menjadi guru biasa. 

"Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan," bebernya, Selasa (16/9/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

Ia menegaskan pencopotannya bukan karena isu seorang siswa yang membawa mobil ke sekolah. 

Roni menegaskan bahwa ia dimutasi menjadi guru biasa karena dianggap salah mengambil kebijakan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved