"Kayak Anak Kecil Kalah Berantem" Ade Armando Singgung Rocky Gerung,Drama Walk Out Berbuntut Panjang

Drama walk out Rocky Gerung berbuntut panjang, memperlihatkan kontras gaya komunikasi yang kerap jadi sorotan

Editor: Wahyu Septiana
Tangkapan layar iNews TV dan Kompas.com/Idham Khalid
ROCKY DISINDIR ADE - Pengamat politik, Rocky Gerung, meminta para gen z hingga netizen untuk menghentikan dominasi buzzer di ruang publik. Drama walk out Rocky Gerung berbuntut panjang, memperlihatkan kontras gaya komunikasi yang kerap jadi sorotan 

"Yang dikejar bukan substansi dari pendapat itu tetapi sensasi. Itu yang menyebabkan saya, seperti orang Perancis bilang, nausee, itu jadi mual secara psikologis menganggap apa yang penting sebetulnya untuk diperdebatkan selain mencari sensasi," katanya. 

Publik semestinya disajikan debat yang sehat dan mengandung intelektualitas. 

Bukan cuman retorika kosong.

Meski disorot karena aksi walk out-nya dianggap tidak etis, Rocky membela tindakannya itu. 

"Justru sangat etis ketika ada prinsip untuk mengatakan bahwa bila kedunguan itu dilanjutkan maka hak publik untuk mendengarkan kecerdasan terhalang karena itu saya walk out demi memenuhi harapan publik untuk menghindari forum-forum yang dangkal seperti itu dan itu sudah berkali-kali saya lakukan tuh," jelasnya. 

Menurutnya, aksi walk out-nya merupakan hal yang biasa saja. 

Di dalam sebuah seminar, orang berhak untuk keluar jika dinilai menyajikan sajian yang bukan akademis. 

"Jadi retorika diperlukan tetapi logika harus mendahului retorika tuh. Apalagi retorika yang sekadar mengguyur publik dengan demagogi tuh, berbusa-busa tanpa point," pungkasnya. 

Sebelumnya Rocky Gerung, melakukan aksi walkout dari sebuah acara talkshow di salah satu stasiun TV swasta. 

Tindakan Rocky pun menuai kritikan dari masyarakat. 

Rocky menilai perdebatan di acara tersebut tak memiliki substansi. 

Pemicunya saat Rocky menerangkan mengenai Cassandra Paradoks. 

Relawan Jokowi dan Prabowo yang merupakan lawan debatnya dianggap Rocky tak paham mengenai istilah itu. 

"Cassandra Paradoks ini seorang perempuan yang oleh dewa-dewi di Gunung Olympus kasih dia keberanian, kecerdasan untuk memprediksi tapi sekaligus dia dikutuk bahwa semua yang diucapkan tidak akan satu pun rakyat percaya tuh," katanya. 

Ia lalu mengaitkannya dalam perspektif sejarah Indonesia. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved