Ferdinand Hutahaean Sindir Netizen yang Puji Purbaya: "Belum Kapok dengan Gaya Pencitraan Jokowi?"
Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, menyindir tajam terhadap publik yang belakangan ramai memuji sosok Menteri Keuangan Purbaya Sadewa.
"Sampai hari ini tidak bisa dilakukan pembangunannya padahal Pertamina telah mengeluarkan uang triliunan Rupiah membebaskan tanah di Tuban untuk pembangunan kilang tersebut," kata Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand memperingatkan Purbaya agar tidak merasa paling tahu dalam mengurus persoalan bangsa.
"Sebaiknya kurang-kurangilah merasa paling jago dari semua orang, merasa paling rajin dari semua pejabat, merasa paling mampu dari semua pejabat dan merasa paling fatal menyepelekan persoalan bangsa yang ada," kata Ferdinand Hutahaean.
"Biasanya orang yang gampang menyepelekan dan menggampangkan masalah akan terjerembab di tengah jalan dan jatuhnya akan menjadi menyakitkan," tutup Ferdinand.
Pertamina Disebut Malas-malasan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengklaim PT Pertamina (Persero) malas membuat kilang baru.
Menurut Purbaya, hal tersebut membuat Pertamina kerap mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dari luar negeri termasuk Singapura.
"Jadi kilang itu, bukan kita enggak bisa bikin, atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuma Pertamina nya males-malesan saja," ujar Purbaya saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).
Padahal, kata Purbaya pemerintah telah memberikan penawaran kepada Pertamina untuk membuat kilang baru yakni kerja sama dengan investor China. Namun, Pertamina justru keberatan dengan hal tersebut.
Purbaya bilang, Pertamina bersikeras akan membangun 7 kilang baru sejak tahun 2018 lalu, namun hingga kini proyek tersebut tidak pernah berwujud.
"Pertamina bilang, kami keberatan dengan usul tersebut, karena kami sudah overcapacity. Saya kaget, overcapacity apa? Kami sudah merencana bangun 7 kilang baru, satu pun nggak jadi kan? Mereka bilang, iya tapi kedepan akan jadi. Sampai sekarang enggak jadi," tegas Purbaya.
Purbaya mengaku, subsidi yang diberikan pemerintah untuk BBM terus mengalami kenaikan imbas ketergantungan impor BBM.
Terbaru, berdasarkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) per akhir Agustus 2025, subsidi BBM yang sudah terealisasi sebanyak 10,63 juta kilo liter atau naik 3,5 persen dibandingkan tahun 2024 sebesar 10,28 juta kilo liter.
"BBM, solar diesel kita banyak impornya sampai puluhan miliar dolar per tahun. Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut? sudah puluhan tahun kan," tutur Purbaya.
Respons Pertamina
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan terus berjalan dengan progresnya sudah mencapai 96,5 persen.
Kilang ini pun memasuki tahap uji coba. Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan, RDMP Balikpapan dan Terminal Lawe-Lawe saat ini memasuki fase krusial, yakni uji coba peralatan (commissioning) dan awal pengoperasian kilang (start-up).
Susno Duadji Sebut Ijazah Jokowi Belum Terbukti Asli, Polri Tak Berwenang Menyatakannya Sah |
![]() |
---|
Rocky Gerung Curiga Jokowi Temui Prabowo karena Gelisah, Dinastinya sedang Hadapi Tekanan |
![]() |
---|
Pendukung Jokowi Ancam Demo Pakai BH, Guntur Romli: Gerombolan Ternak yang Mau Permalukan Diri |
![]() |
---|
Ajudan Jokowi dan Orang Dekat Prabowo Bicara soal Pertemuan Kertanegara, Pengamat Ungkap Analisisnya |
![]() |
---|
2 Jam Pertemuan Jokowi - Prabowo di Kertanegara, Pengamat Lihat Soal PSI: Agar Tak Salah Paham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.