Viral di Media Sosial
"Jangan Ngawur Lah' Bro Ron Tanggapi Guru Tampar Siswa Panjat Pagar, Ulah Murid Terbongkar: Ngerokok
Waketum PSI Bro Ron komentari viral guru tampar siswa SMP Negeri 2 Jalancagak, Subang. Ulah siswa terbongkar yakni panjat tembok dan merokok.
Dalam pertemuan itu, mantan Bupati Purwakarta tersebut menanyakan duduk persoalan antara guru dan orang tua siswa yang sebelumnya viral di media sosial.
Kepada Dedi Mulyadi, Rana mengaku menampar ZR (16) karena siswa tersebut membuat masalah.
"Anaknya merokok, berkelahi, mengganggu kelas yang lain, loncat," ujar Rana kepada Dedi, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram Dedi, Rabu (5/11/2025).
Dedi menyebut akan menemui juga pihak orang tua siswa untuk mendengarkan penjelasan dari kedua belah pihak.
Ia berharap insiden tersebut bisa diselesaikan secara bijak.
Dedi Mulyadi mengingatkan pentingnya memahami konteks pendidikan di sekolah.
Sementara orang tua murid mengklarifikasi mengenai peristiwa penamparan tersebut.
Orang tua murid itu diketahui sebagai konten kreator mengunggah pernyataan melalui akun instagram pribadinya @mangdans_.
"Pak Dedi dengan senang hati terimakasih banyak sudah menanggapi video yang sedang viral mengenai anak saya," kata orang tua murid tersebut.
Ia mengunggah video untuk mengklarifikasi peristiwa yang menimpa anaknya.
"Saya sekedar untuk meluruskan saja Pak Dedi karena masalahnya bukan dia merokok, bukan dia mengganggu rekan-rekan yang lain di sekolah, bukan dia berkelahi, bukan itu. Ini hanya menaiki pagar, benteng yang rubuh di sekolah hanya itu aja Pak Dedi, yah saya sekedar meluruskan bukan hanya membela anak saya, itu yang sebenarnya terjadi dan faktanya," kata dia.
"Terimakasih banyak Pak Dedi atas tanggapannya," sambungnya.
Loncat Pagar Demi Bolos
Wakasek Sarana dan Prasarana SMPN 2 Jalancagak, Yaumi Basuki, menjelaskan, Rana awalnya berupaya mendisiplinkan ZR dan tujuh siswa lain yang kedapatan meloncat pagar sekolah untuk bolos.
"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orangtua siswa dan pihak sekolah. Kami ingin menegakkan kedisiplinan, tetapi kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi di SMPN 2 Jalancagak dikutip dari Kompas.com.
Setelah kejadian, pihak sekolah melakukan mediasi dengan guru, orangtua ZR, dan pihak sekolah pada Selasa (4/11/2025).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/TANGGAPAN-BRO-RON-Bro-Ron-guru-tampar-murid-panjat-pagar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.