Buntut Ucapan Cucun Soal MBG Tak Perlu Ahli Gizi, dr Tan Beri Komentar Pedas: Pejabat Kok Bikin Malu
Ahli gizi ternama, dokter Tan Shot Yen memberikan komentar pedas atas ucapan yang dilontarkan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ahli gizi ternama, dokter Tan Shot Yen memberikan komentar pedas atas ucapan yang dilontarkan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Dokter Tan Shot Yen geram gegara politikus PKB itu menyebut tidak perlunya ahli gizi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dimana pernyataan ini dilontarkan dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dokter Tan Shot Yen kian meradang ketika Cucun juga mengatakan ahli gizi nantinya bisa diganti dengan orang yang lulusan SMA dan diberi pelatihan tiga bulan terkait gizi.
Mengutip pada akun instagram pribadinya, dokter Tan Shot Yen menyampaikan kekesaslannya.
"Semoga pada melek ya sebelum mulut njeplak!! Pejabat kok bikin malu," tulisnya dalamm instastory sembari menunjukkan sebuah berita.
Selain itu, dokter Tan Shot Yen turut memberikan komentar lain dalam sebuah postingan yang menampilkan ucapan Cucun.
"Boleh ga sih ANDA TAHU DIRI, POSISI ANDA SBG LEGISLATIF. ga usah campuri masalah teknis. Biarkan BGN dan Persagi berembuk. Ga usah ikutan nimbrung panggung," tulisnya.
Sebagai informasi, Dokter Tan Shot Yen merupakan seorang ahli gizi yang cukup ternama di Indonesia.
Wanita kelahiran Beijing, 17 Sepetember 1964 ini menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Tarumanegara, melanjutkan karier profesional di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), serta meraih gelar Magister Humaniora.
Dokter Tan juga penulis buku Nasehat buat Sehat, pernah mengambil pendidikan pasca-sarjana dalam instructional physiotherapy di Perth, Australia, serta diploma Penyakit Menular Seksual dan HIV-AIDS di Thailand.
Selain itu, dokter Tan Shot Yen menempuh pendidikan filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.
Belakangan, ia juga menyoroti soal menu MBG hingga peran ahli gizi.
Oleh sebab itu, dokter Tan Shot Yen langsung kasih paham Cucun terkait peran ahli gizi.
"Ahli gizi ga layak dikacaukan jadi tukang masak sekaligus tertuduh utama jika ada keracunan.
AHLI GIZI KEPAKARANNYA BUKAN CUMA NGITUNG KALORI PAHAM YA??," sambungnya.
Tak berhenti sampai di situ, dokter Tan juga memberikan ucapan menohok kepada Cucun.
"Semoga kalau dia masuk RS diet nya yg urus lulusan SMA AJAAAH," jelasnya.
Pernyataan Cucun
Video pernyataan Cucun sendiri diunggah oleh akun TikTok @hudadv pada Minggu (16/11/2025).
Kejadian ini bermula saat seorang peserta dalam acara bertajuk Rapat Konsolidasi SPPG memberikan solusinya terkait kesulitan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencari ahli gizi.
Peserta itu meminta jika memang nantinya pengawas di SPPG tidak memiliki latar belakang pendidikan gizi, maka ia ingin tidak digunakannya embel-embel orang terpilih tersebut sebagai ahli gizi.
"Jika memang pada akhirnya tetap ingin merekrut dari non gizi, tolong tidak menggunakan embel-embel ahli gizi lagi," ujarnya dikutip pada Senin (17/11/2025).
"Tetapi cukup sebagai posisi pengawas produksi dan kualitas atau QA (quality assurance) atau QC (quality control)," sambungnya.
Berikutnya peserta tersebut memberikan solusi lain, yakni dengan mengatakan BGN bisa menggandeng Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) guna memenuhi kebutuhan ahli gizi di tiap SPPG.
"Nanti mungkin ke depannya, BGN bisa berkolaborasi dengan organisasi profesi Persagi," katanya.
Peserta itu turut mengingatkan jika nantinya BGN merekrut ahli gizi yang tidak berlatar belakang pendidikan gizi, maka makanan yang diberikan kepada penerima manfaat dikhawatirkan tidak sesuai dengan gizi yang dibutuhkan.
Selain Persagi, peserta itu juga menyarankan BGN bisa turut menggandeng organisasi profesi lain yakni Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI).
Saat peserta masih berbicara, Cucun segera memotongnya hingga timbul perdebatan.
Sampai muncul pernyataan dari peserta 'Apakah boleh kasih solusi satu lagi?."
"Itu kan terkait profesi kamu. Cukup ya? Kamu itu (bicaranya) terlalu panjang. Yang lain kasihan," timpal Cucun.
"Boleh satu lagi (memberikan solusi)?" sahut peserta itu lagi.
"Udah, udah cukup," kata Cucun lagi.
Kemudian, peserta tersebut diminta untuk duduk oleh Cucun.
Selanjutnya, Cucun menyebut peserta yang memberikan solusi untuk BGN sebagai sosok arogan.
Cucun mengatakan segala kebijakan termasuk soal perlu atau tidaknya ahli gizi dalam program MBG diputuskan oleh dirinya selaku Wakil Ketua DPR.
"Saya nggak suka anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang. Pembuat kebijakan itu saya," bebernya.
Cucun lantas menyebut bakal rapat dengan BGN untuk mengubah diksi ahli gizi dalam program MBG.
Cucun juga mengatakan diksi tersebut bakal diganti menjadi 'tenaga yang menangani gizi'.
Dengan perubahan tersebut, Cucun menegaskan BGN tak perlu lagi merekrut ahli gizi untuk program MBG.
"Tidak perlu ahli gizi. Cocok nggak? Nanti saya selesaikan di DPR," jelasnya.
Menurutnya ahli gizi nantinya bisa diganti dengan orang yang lulusan SMA dan diberi pelatihan tiga bulan terkait gizi.
Cucun menyebut mereka yang mengikuti pelatihan tersebut akan diberi sertifikat dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
"Nanti tinggal ibu Kadinkes melatih orang. Bila perlu di sini, di kabupaten itu, punya anak-anak yang fresh graduate, anak-anak SMA cerdas, dilatih sertifikasi, saya siapkan BSNP."
"(Program MBG) tidak perlu kalian (ahli gizi) yang sombong seperti ini," ujarnya.
Akun Gerindra Ikut Beri Komentar
Terbaru, akun akun resmi Partai Gerindra memberikan komentar mengenai ucapan kontroversial Cucun yang kadung viral di media sosial.
Partai Gerindra juga meluruskan bahwa pernyataan itu dilontarkan oleh Wakil Ketua DPR RI, bukan dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN).
"Bahaya banget itu ngomongnya. Anggota DPR itu yang ngomong bukan dari BGN," kata Admin Gerindra menanggapi video yang viral di TikTok pada Minggu (16/11/2025).
Respon Kepala BGN
Di sisi lain, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal yang menyebut tidak membutuhkan ahli gizi dan Persatuan Ahli Gizi (Persagi) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Begini, itu bukan sikap Badan Gizi Nasional," kata Dadan saat menghadiri peluncuran kampanye nasional bertajuk “Makan Bergizi Hak Anak Indonesia" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/11/2025).
Dadan menegaskan program MBG dirancang dengan tidak menetapkan menu standar nasional.
Oleh karena itu, ujar dia, di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus ada orang yang paham tentang gizi.
"Nah prioritas pertama di tahap awal adalah sarjana gizi," kata dia.
BERITA TERKAIT
- Baca juga: Cucun Syamsurijal Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi, Dokter Tan Shot Yen Kasih Paham
- Baca juga: Dokter Tan Sebut Prabowo 'Ditikam' dari Belakang Soal MBG, Soroti Ucapan Cucun Tak Butuh Ahli Gizi
- Baca juga: Pernyataan Lengkap Cucun Syamsurizal Soal MBG Tak Butuh Ahli Gizi, Berawal Sebut Anak Muda Arogan
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/KRITIK-MENU-MBG-Nama-dokter-Tan-Shot-Yen.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.