Kiper Muda Bandung Muncul di Depan KBRI, Dedi Mulyadi Sebut Bukan Korban TPPO: Kerja di Perusahaan
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespon keberadaan kiper muda asal Bandung, Rizki Nur Fadhilah yang muncul di depan KBRI Phnom Penh, Kamboja.
Sebagai informasi, sebelum muncul di depan KBRI Phnom Penh, Fadhil sempat memposting dua video lain.
Postingan berdurasi singkat itu langsung viral dan di dalamnya memuat klarifikasi dari Fadhil.
Dalam video pertama yang diunggah, Fadhil meluruskan kabar tersebut dan mengatakan bahwa dirinya dalam keadaan baik.
"Saya ingin meluruskan fakta terkait isu yang sedang beredar dikarenakan itu tidak pernah, itu kemauan saya sendiri tidak ada paksaan dan di sini saya baik-baik aja kondisi saya aman tadi saya sudah dikasih makan. Itu dibikin cerita karena kepingin pulang secepatnya," jelasnya dikutip Tribun Jakarta.com, Rabu (19/11/2025).
Kemudian dalam postingan itu muncul caption sebagai berikut:
"Saya ingin meluruskan masalah yg terkait viral di Indonesia, saya sebenernya gak di siksa dan gak di apa2in cuma saya pengen pulang aja krna gak betah, perusahaan saya meminta uang tebusan 42jt untuk tiket plg ongkos taksi, makan dll, sisanya untuk bayar keberangkatan saya dari indo ke Kamboja, visa, pasport dan biaya agency VIP line juga, pihak perusahaan tidak meminta uang sedikitpun terimakasih
#Fyp #Viral #kamboja
@vivagoalindonesia
@tvonenewsofficial"
Selanjutnya, dalam video lainnya ia kembali mengatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia.
Jika dalam video sebelumnya Fadhil mengenakan topi, hal ini berbeda dengan video berikutnya.
"Berangkat ke sini tidak ada pemaksaan apalagi kekerasan, intinya saya ingin pulang ke sana karena saya tidak betah di sini," ujarnya.
Kronologi
Ayah Fadhil, Dedi Solehudin (42) menuturkan kronologi dugaan putranya menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Anak saya bilang ada kontrak main bola di Medan selama satu tahun. Lalu dijemput ke sini pakai travel, terus dibawa ke Jakarta. Tapi di Jakarta, bukannya ke Medan, malah ke Malaysia. Sebelum akhirnya ke Kamboja," ujar Ayah Fadhil, Dedi Solehudin (42) dikutip dari TribunJabar, Selasa (18/11/2025).
Sesampainya di Kamboja, Dedi menceritakan, anaknya sempat berkomunikasi dia. Sang anak mengabarkan sering mendapatkan tindak kekerasan oleh pimpinannya.
Fadhil diwajibkan mencari 20 kontak calon korban yang kaya raya dari berbagai negara untuk nantinya ditipu. Jika tidak memenuhi target, maka mendapat penyiksaan fisik.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/RESPONS-DEDI-MULYADI-merespons-kiper-muda-asal-Bandung-Rizki-Nur-Fadhilah.jpg)