Sudah Berganti Nama Jadi Tanjakan 'Aman' Tanjakan Ini Tetap Menelan Korban
Kementerian Perhubungan mengubah nama Tanjakan Emen menjadi Tanjakan Aman sejak Kamis (15/2/2018).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Seperti sebuah pepatah nama adalah doa, Kementerian Perhubungan mengubah nama Tanjakan Emen menjadi Tanjakan Aman sejak Kamis (15/2/2018).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan, pengubahan nama tanjakan tersebut untuk mengubah persepsi masyarakat bahwa jalan yang menanjak dan berbelok tajam itu disebut jalan maut.
Namun rupanya penggantian nama tersebut, tidak mengubah kenyataan yang ada.
Terbukti kembali terjadi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Desa Cicenang, Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Senin (12/3/2018).
Dilansir TribunJakarta.com dari TribunJabar, lokasi kecelakaan tersebut tepat di lokasi kecelakaan maut yang menewaskan lebih dari 26 orang, Sabtu (10/2/2018).
Hal ini dibenarkan oleh Polres Subang, AKP Budi Hendratmo.
TONTON JUGA
Baca: Usai Roboh Dua Tahun Silam, Begini Kondisi JPO Pasar Minggu sekarang
"Iya benar, ada kecelakaan di Turunan Emen," ujar Kasatlantas Polres Subang, AKP Budi Hendratmo via ponselnya, Senin (12/3/2018).
Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar lokasi kejadian.
Kecelakaan tersebut melibatkan bus jenis Elf.
Saat melintasi turunan yang cukup curam sekitar pukul 12.00 WIB, kendaraan sempat tidak terkendali.
Kendaraan sempat menabrak tebing, sebelum akhirnya terbalik dan membuat semua kaca kendaraan pecah.
Mobil elf putih berplat nomor E-7548-PB, yang dibawa Arif Fahruroji (32) sedang melaju menuju Indramayu, untuk kembali pulang.
Baca: Kini Bacagub Sumut JR Saragih Sebut Pangkat Terakhirnya di TNI Adalah Kolonel
Ada empat korban mengalami luka berat, dan 12 mengalami luka ringan. Semua korban ialah penumpang mini bus itu.
Para korban telah dalam penanganan medis di RSUD Subang.
Tanjakan Emen yang sekarang berubah menjadi Tanjakan Aman memang kerap menelan korban.
Pasalnya hal ini bukan untuk pertama atau kedua kalinya terjadi kecelakaan ditempat tersebut.
Sebelumnya, kecelakaan juga terjadi pada 7 Oktober 2011. Bus pariwisata yang membawa rombongan turis kehilangan kendali dan menabrak tebing jalan.
Akibat kecelakaan ini, sebanyak tiga orang meninggal dunia.
Kemudian pada 1 Oktober 2012, bus pariwisata membawa belasan penumpang kehilangan kendali dan terguling hingga menyebabkan korban terlempar.
Akibat kecelakaan ini, sebanyak tiga orang meninggal dunia.
Baca: KenaI Istilah Utang Tidur? Siapa Sangka Ini Dampaknya
Pada 17 Juni 2014, sebuah bus pariwisata membawa rombongan pelajar SMA Al-Huda Cengkareng mengalami rem blong, kemudian menabrak 9 mobil yang melintas di depannya.
Peristiwa ini mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
Lalu, Pada 2 agustus 2014 silam, terdapat sebuah bus pariwisata mengalami rem blong dan menabrak 1 motor, bus tersebut bermuatan 60 penumpang.
Dalam kecelekaan ini menyebab satu orang meninggal dunia.
Pada 24 April 2017 Kecelakaan di tanjakan Emen juga terjadi, Sebuah minibus melaju dari arah Bandung menuju Subang kehilangan kendali dan menabrak 1 motor serta 2 mobil lainya.
Akibatnya, sebanyak satu orang meninggal dunia.
Pada 10 Februari 2018, Terjadi kecelakaan terbesar di tanjakan emen, sebuah bus terguling yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia.
Dalam kurun waktu tujuh tahun (2011-2018), Tanjakan Emen telah menelan 41 nyawa.
Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen pada (10/2/2018)

Bus Pariwisata terguling di Tanjakan Emen, Subang pada Sabtu (10/2/2018) pukul 17.00 WIB, mengakibatkan korban meninggal dunia sebanyak 27 orang.
Jumlah data korban meninggal tersebut dikatakan Kapolres Subang AKBP M Joni kepada Tribun Jabar melalui sambungan telepon, Sabtu (10/2) sore.
Disebutkan pula, kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan bus berplat nomor F 7959 AA yang terbalik dan kendaraan roda dua yang tertabrak bus tersebut.
Menurut data yang didapat Tribun Jabar, kendaraan bus pariwisata berisikan 50 orang penumpang.

Adapun lokasi kecelakaan maut tersebut terjadi di Jalan Raya Bandung-Subang, Kampung Cicenang, Ciater Subang, atau Tanjakan Emen.
Bus tersebut melaju dari arah Bandung menuju Subang.
Diketahui, masih ada korban yang tergencet badan bus.
"Rombongan Bus Parawisata datang dari arah Bandung menuju Subang, sesampainya di turunan kendraan Bus terbalik dan menabrak Sepeda motor Honda Beat Nopol T 4382 MH," kata Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Hari Suprapto melalui pesan singkat.
