Dua Hari Pasca Kecelakaan Cipondoh, Pengurus Ponpes Miftahul Huda Belum Bisa Ditemui
Dua hari pasca kecelakaan yang menewaskan tiga santrinya, pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda belum bisa ditemui di pesantren.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Dua hari pasca kecelakaan yang menewaskan tiga santrinya, pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda belum bisa ditemui di pesantren.
Saat TribunJakarta.com menyambangi pesantren ini yang berada di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat disambut oleh seorang wanita yang ada di dalam pesantren.
Namun, wanita tersebut meminta TribunJakarta.com untuk keluar dari area pesantren dengan berdalih dirinya hanyalah tamu.
"Saya enggak tahu pengurusnya dimana. Saya tamu disini enggak tahu apa-apa. Silahkan aja tunggu diluar," katanya, Selasa (27/11/2018).
Beberapa santri yang ada di dalam pesantren juga tak berkenan untuk dimintai komentarnya.
Mereka memilih tutup mulut terkait insiden kecelakaan yang terjadi di Cipondoh, Tangerang pada Minggu (25/11/2018).
"Enggak tahu apa-apa mas," ujar salah satu santri yang ditemui TribunJakarta.com.
Pesantren Miftahul Huda berada di Jalan Semanan Raya Blok Masjid No 46, Kalideres, Jakarta Barat.
• Korban Selamat Ceritakan Detik-detik Pikap Rombongan Santri Terguling di Cipondoh
• Sering Menyetir, Sopir Pikap Kecelakaan Maut Cipondoh Belum Punya SIM
Pesantren ini berdempetan dengan rumah warga yang ada di wilayah tersebut.
Bila dilihat dari luar bangunan ini tidak terlihat seperti pesantren lantaran tidak ada plang nama yang dipasang.
Berdasarkan pantauan dari luar, gedung Pesantren Miftahul Huda berwarna abu-abu dengan pagar berwarna hitam itu terdiri dari dua lantai.
Beberapa santri laki-laki terlihat mondar mandir di halaman pesantren.
Kecelakaan tersebut terjadi sewaktu para santri yang menaiki mobil pick up dalam perjalanan pulang menuju pesantrennya usai menghadiri Maulid Nabi Muhammad di pondok pesantren pimpinan KH Rosyid di Karang Tengah.
Adapun ketiga santri yang meninggal yakni Sa'if Ali Maulana (14), Mahmud Hanafi (16) dan Sofyan (15).