Hakim Anggap Setnov Setengah Hati Jalani Justice Collabolator
"Saya sungguh menyesal. Saya tidak sadar, kedekatan saya dengan pengusaha dimanfaatkan oleh mereka untuk mendapatkan keuntungan."
Setnov menggunakan kesempatan tersebut untuk meminta keringanan tuntutan. Setnov menangis dan menyatakan penyesalannya.
"Saya sungguh menyesal. Saya tidak sadar, kedekatan saya dengan pengusaha dimanfaatkan oleh mereka untuk mendapatkan keuntungan. Padahal awalnya saya posisikan diri jadi penengah saat mereka bertikai. Itu kesalahan saya," ujarnya.
Setnov melanjutkan saat proyek e KTP bergulir, dirinya menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar.
Kala itu posisinya, mendukung program pemerintah. Namun Novanto mengaku malah terseret jauh.
Baca: Ghea Hengkang Dari Indonesian Idol, Bianca Jodie : Goodluck Queen, Jangan Lupa Project Kita
"Saya sungguh sungguh memohon pada Komisi Pemberantasan Korupsi melalui Jaksa Penuntut Umum, harap dipertimbangkan justice collabolator saya. Terakhir permohonan saya ke Jaksa, berikan tuntutan yang seringan dan seadil adilnya ke saya, Waalaikumsalam," ujarnya.
Pada sidang tersebut, Setnov menyebut sejumlah nama yang diduga ikut menerima aliran uang dalam proyek pengadaan e KTP.
Saat ditanya oleh jaksa maupun hakim apakah dirinya menerima aliran uang e KTP, Setnov membantah menerima uang.
Setnov juga membantah melakukan intervensi dalam pembahasan anggaran proyek e KTP.
"Benar yang mulia, saya tidak menerima uang e KTP. Kalaupun nanti ada disebut saya menerima, istri saya yang akan mengembalikan uang," kata Setnov.
Setnov mengakui pernah mengikuti sejumlah pertemuan terkait proyek e KTP, di antaranya di Hotel Gran Melia.
Pertemuan yang digelar pagi hari itu dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Diah Anggraini, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Irman, dan pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong.
Baca: Disuruh Pilih Laudya Cynthia Bella Atau Ayu Ting Ting, Begini Jawaban Raffi Ahmad
Di pertemuan itu, Setya Novanto menyebut bahwa kehadirannya hanya untuk mendukung agar proyek pemerintah tersebut berjalan sukses.
Mantan Ketua Umum Golkar itu juga membantah meminta Made Oka Masagung untuk menjadi perantara uang kepadanya dan kepada anggota DPR lainnya.
Menurut Setnov, dia hanya menerima laporan bahwa sejumlah anggota DPR diberi uang oleh pengusaha pelaksana proyek e KTP. (the)