Curhat ke Kapolres Binjai, Napi Terorisme Minta Diizinkan Pakai Ponsel di Lapas

Saat itu, IM Ginting menerangkan, bahwa jumlah masyarakat binaan dan tahanan yang berada di Lapas Klas II A Binjai sudah over kapasitas.

Tribun Medan / Dedy Kurniawan
Kapolres Binjai dan KPLP Klas IIA Binjai bersilaturahmi dengan napi kasus terrorisme Memet Dani, Rabu (9/5/2018) 

TRIBUNJAKARTA.COM, BINJAI - Kapolres Binjai, AKBP Donald Simanjuntak bersama anggotanya mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Kota Binjai.

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi terjadinya kerusuhan di Lapas Klas II A Kota Binjai, yang berlokasi di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Binjai Barat, Rabu (9/5/2018)

Dalam kunjungan sekaligus silaturahmi dan koordinasi antar instansi terkait ini, Kapolres didampingi beberapa Kasat, Kapolsek dan Propam Polres Binjai. Pihak Polres Binjai disambut langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP), Imannuel Ginting.

Unit Polres dan KPLP sempat mengitari beberapa ruangan melihat kondisi dan aktivitas di dalam kompleks Lapas.

Saat itu, IM Ginting menerangkan, bahwa jumlah masyarakat binaan dan tahanan yang berada di Lapas Klas II A Binjai sudah over kapasitas.

Kondisi ini tidak berimbang dengan jumlah petugas Lapas yang ada.

"Sebenarnya Lapas Binjai hanya dapat menampung 1000 warga binaan saja. Tapi kenyataannya kondisi jumlah warga binaan yang ada saat ini sudah mencapai 1.752 orang," jelas IM Ginting.

Kapolres Binjai, AKBP Donald lantas meminta agar para petugas di Lapas lebih meningkatkan kewaspadaan serta kinerja sesuai dengan prosedur.

Donald mengimbau agar petugas tetap disiplin dan tidak lengah mengawasi setiap aktivitas warga binaan.

"Kita harus tingkatkan terus kewaspadaan. Memang, jumlahnya sudah lebih dari kapasitas seharusnya. Petugas jangan lengah dan harus dekat terhadap mereka," kata Donald.

Setelah melihat kondisi Lapas, Donald juga menemui narapidana seorang warga binaan pemasyarakatan kasus terrorisme, Siadih Fitriani alias Ceking alias Memet Dani.

Donald berupaya berkomunikasi secara kekeluargaan dengan Memet Dani.

Amatan wartawan, Memet Dani tampak yang mengenakan kaus dan celana warna hitam sehat.

Di sela pembicaraan dengan Kapolres, Memet Dani sempat meminta agar dirinya diberi izin menggunakan telepon seluler (ponsel) selama berada di dalam Lapas.

Memet mengutarakan ingin berkomunikasi dengan keluarganya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved