Jadi Polisi Hingga Pelaku Teror, Sofyan Tsauri Ungkap Blak-Blakan 'Saya Korban Doktrin'
"Saya terpapar dengan pemikiran radikalis dan saya korban dari doktrin," ungkapnya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
“Masuk pengajian, salah kamar. Saya masuk ke dalam. Jadi semua itu dari aktivitas bacaan dulu,” tegasnya.
Ia juga menyatakan kalau fenomena polisi menjadi teroris merupakan hal biasa.
"Sebetulnya fenomena polisi jadi teroris hal biasa di dunia Islam. Pelaku pengeboman di WTC adalah mantan polisi. Di Suriah, Abu Maryam mantan polisi. Fenomena polisi, tentara, PNS jadi teroris hal yang biasa," jelasnya.
Namun, menurutnya fenomena tersebut merupakan hal baru di Indonesia.
"Saya menolak keras dituduh Intel, kalau seorang polisi itu betul. Saya seorang polisi yang juga menjadi korban. Saya terpapar dengan pemikiran radikalis dan saya korban dari doktrin," ungkapnya.
Keterlibatannya dalam aksi pelatihan di Aceh membuat Ia menyesalinya.
“Tapi waktu itu, kita tujuan untuk mati sahid. Tak pernah berpikir adanya korban. Mereka akan mati juga,” paparnya.
Menurut Sofyan, hal tersebut merupakan perjuangan. “Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan,” katanya.
Bahkan Sofyan mengungkapkan, dirinya sempat membaca surat Osama bin Laden.
Baca: Bikin Geger Akun Instagram Sang Istri Diretas, Begini Perjuangan Haykal Kamil Hingga Mau Pingsan
Isi surat itu menggambarkan tentang jihad yang dilakukan membuat banyak jatuhnya korban muslimin.
"Disini saya kaget ternyata Al Qaeda mengevalusi jatuhnya korban membuat dampak," imbuhnya.
Tak sampai situ, Ia menyatakan hancurnya dunia lebih ringan dibanding tumpahnya darah muslimin di sisi Allah.
"Membunuh secara sengaja itu buat saya takut. Kita bertanggung jawab kepada Allah secara pribadi," tukasnya. (TribunJakarta.com/Kurniawati Hasjanah)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/sofyan-tsauri_20180524_083811.jpg)