Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jelaskan Alasan Beli Tong Sampah Modern Asal Jerman
Langkah ini diambil agar Jakarta sejajar dengan kota-kota maju dunia dalam layanan pengelolaan sampah.
Penulis: Wahyu Aji | Editor: Wahyu Aji
Menurut Adji, mekanisme e-katalog memberikan keuntungan bagi pemerintah untuk memilih barang di e-katalog sesuai dengan kebutuhan.
Pemerintah tidak lagi dibatasi untuk membeli produk yang termurah.
Pasalnya, LKPP telah melakukan serangkaian proses, baik negosiasi maupun lelang, untuk mendapatkan harga terbaik bagi pemerintah.
“Mekanisme e-purchasing memberikan keleluasaan bagi pemerintah untuk memilih produk yang benar-benar sesuai kebutuhan dengan harga terbaik. Silakan dibandingkan, ternyata memang harga produk sejenis di toko-toko online, rata-rata lebih mahal dari harga kami beli melalui e-kalalog LKPP," kata Adji.
Made in Jerman
Garbage Bin 660 liter merupakan produk yang diimpor dari Jerman.
"Kami tidak mendapati produk lokal di katalog dan di pasaran untuk produk jenis ini, hanya ada produk China dan Jerman. Setelah melakukan pertimbangan secara teknis, kami pilih produk Jerman dengan pertimbangan kualitas,” kata Adji.
Baca: Siap Disebar ke Semua Kecamatan di Jakarta Barat, Ini Dia Penampakan Tempat Sampah Made In Jerman
Baca: Sandiaga: Anggaran Tong Sampah Asal Jerman Rp 9,6 Miliar, Upaya Modernisasi Pengelolaan Sampah
Baca: Dinas Lingkungan Hidup Perlihatkan Manfaat Tempat Sampah Jerman yang Viral Lewat Video di Instagram
Baca: Pemprov DKI Ungkap Alasan Pembelian Tempat Sampah Buatan Jerman Rp 9,6 Miliar
Penyedianya pun selaku importir, yaitu PT Groen Indonesia memang memiliki spesialisasi di bidang Waste Management dan perangkat pendukungnya. Sebelumnya kami cek kembali legalitas dan workshopnya, memang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
“Ini demi meyakinkan kami, bahwa penyedianya pun bukan perusahaan abal-abal, sehingga after sales service-nya dapat terjamin,” kata Adji.