Jadi Penjahit Baju, Joni Gondrong Telah Layani Pesanan Jenderal Polisi Hingga Mantan Kapolri
Cerita Joni berkenalan dengan dunia menjahit kala dirinya memutuskan untuk berhenti kuliah saat duduk di perguruan tinggi
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Bahkan, langganan yang telah ia jalin bertahun tahun di Buncit membuat ia tak kehilangan langganan setianya saat dirinya pindah.
Deretan orang penting pun membayar jasa Joni untuk memperbaiki celananya.
"Saya ingat Kapolri saat itu (Purn) Rusdihardjo pernah saya jahitkan pakaiannya. Ada Brigjen Pol (Purn) bintang satu juga demikian bahkan sampai sekarang," paparnya.
Saat menjahit ia membiarkan rambut gondrongnya tergerai lantaran sejak dulu ia menyukai potongan rambut seperti itu.
"Saya suka model gondrong dari dulu. Bahkan ketika saya botakin anak saya pas umur 3 tahun enggak mengenali saya, 'bukan ayah itu'," ujarnya menirukan suara ayahnya disertai tawa.
Puluhan tahun bekerja menjadi penjahit pun buka berarti dilalui bebah hambatan bak kendaraan di jalan tol.
"Tentu banyak sekali kenangan yang saya punya bersama pelanggan, dari yang ngomongnya kasar sampai enggak bayar pun ada. Tapi yaudah hidup dinikmatin aja," terangnya.
Tak berselang lama, suara dering telepon genggamnya berbunyi.
"Tuh saya sudah di telepon sama pak Brigjen Polisi, dia nanya pesanannya bagaimana. Saya kenal dia orangnya sangat rapi," tandasnya.