Pilpres 2019
Khawatir Perpecahan di Pilpres 2019, Sujiwo Tedjo: Dukung Saja Kebenaran
Sujiwo Tedjo menyebut masyarakat bisa pecah apabila seorang ulama berpihak pada capres.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
"Dukung aja kebenaran. Dan setiap pihak punya potensi kebenaran," tulisnya lagi.
• Fenomen Artis Nyaleg, Sujiwo Tejo: Mau Tanggapan Pedas apa Biasa?
• Nurul Qomar Pilih Maju di Pilkada Lewat NasDem Tanpa Mahar, Sujidwo Tedjo Beri Sindiran
Diberitakan sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kukuh mengajukan ulama sebagai cawapres pendamping Prabowo.
Dua nama ulama itu, yakni Ustaz Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad.
Keduanya merupakan hasil rekomendasi Ijtima ulama yang terhimpun dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
PKS bahkan mengacam akan membentuk poros ketiga bila Prabowo Subianto tidak mengikuti rekomendasi dari Ijtima GNPF.
Upaya menyandingkan Prabowo Subianto dengan ulama tersebut justru ditentang Budayawan Sudjiwo Tedjo.
• GNR Mesuji Lampung akan Deklarasi Dukung Gatot Nurmantyo Maju Pilpres
Ia menilai, rencana mendampingkan Prabowo dengan ulama justru memicu kekacauan di Indonesia.
Pertentangan tersebut terjadi saat Sudjiwo Tedjo hadir di acara Mata Najwa, pada Rabu (9/8/2018).
Dua kubu tersebut, memperdebatkan cawapres Jokowi dan Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) pendaftaran capres dan cawapres untuk pemilihan presiden 2019 dibuka sejak Sabtu (4/8/2018) hingga Jumat (10/8/2018) pukul 24.00 WIB.
Hingga Rabu (8/8) belum ada sosok yang resmi mendaftarkan diri sebagai capres cawapres.
• Sujiwo Tejo: Saya Nggak Yakin Sebagai Filsuf, Rocky Gerung Tahu Filsafat yang Ada di Indonesia
Meski demikian, publik telah mengetahui terdapat dua sosok yang digadang-gadang maju menjadi capres di Pilpres 2019.
Kendati sudah ada dua kandidat yang bakal menjadi capres, hingga kini belum terdengar siapa pendamping mereka.
Semula Prabowo Subianto disebut-sebut bakal bersanding dengan putra tertua Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Agus Harimurti Yudhoyono.
Pengajuan AHY -sebutan Agus Yudhoyono- ternyata diikuti kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional.