Pilpres 2019
Khawatir Perpecahan di Pilpres 2019, Sujiwo Tedjo: Dukung Saja Kebenaran
Sujiwo Tedjo menyebut masyarakat bisa pecah apabila seorang ulama berpihak pada capres.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
Sudjiwo Tedjo mengatakan jika seseorang yang tidak memiliki pengalaman dalam memimpin sebuah negara maka akan menimbulkan bahaya.
"Nahh ini bahaya," imbuh Sudjiwo Tedjo.
"Ulama lain ada track recordnya enggak," tambahnya.
• Sikapi Rezim Jokowi Disebut Kerap Penjarakan Ulama, Maruf Amin: Proses Hukum Biasa
Sudjiwo Tedjo lantas menjelaskan, bila di zaman nabi seorang ulama memang merangkap sebagai pemimpin perang.
"Di zaman kanjeng nabi, mungkin ulama sekaligus panglima perang," terang Sudjiwo Tedjo.
Dengan nada bicara tinggi, menurut Sudjiwo Tedjo leluhurnya mengatakan akan terjadi kekacauan jika seorang ulama merangkap sebagai pemipin negara.
Pasalnya seorang ulama dan pemimpin harus dua orang yang berbeda, agar bisa saling mengingatkan satu sama lainnya.
"Tapi leluhur kami mengatakan chaos (kacau re) dapat terjadi kalau ulama sudah bersatu menjadi pempimpin," jelas Sudjiwo Tedjo.
"Itu terpisah, karena harus saling mengingatkan," tambahnya.
Dengan bahasa jawa dan nada tinggi Sudjiwo Tedjo kembali menekankan bila hal tersebut terjadi makan akan goro-goro ( huru-hara).
Mendengar pernyataan Sudjiwo Tedjo yang tak terima, Aboe Bakar Alhabsy menjelaskan jika sosok Ustaz Salim Segaf Al-Jufri adalah seseorang yang memiliki pengalaman di bidang politik.