Pilpres 2019
Polemik Debat Capres Bahasa Inggris, Sudjiwo Tedjo Ambil Hikmahnya Soal Kaum Pemuja Budaya Asing
Budayawan Sudjiwo Tedjo mengomentari usulan debat capres menggunakan bahasa Inggris, apa katanya?
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Format debat yang 'urun rembruk' atau 'sarasehan', yang menyampaikan visi dan misi pandangan untuk memajukan Indonesia dalam di periode 2019-2024 nanti.
"Tugas KPU memastikan bahwa ke depan inovasinya apa itu, supaya tidak terpecah belah antara dua kubu. Masyarakat sudah tahu kok, sudah bisa menentukan pilihan, mereka ingin melihat visi misi seperti apa," ujar Sandiaga Uno.
Sebelumnya, koalisi partai politik pengusung bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengusulkan, agar KPU menggelar satu sesi debat capres-cawapres dengan menggunakan bahasa Inggris.
Ketua DPP PAN Yandri Susanto menuturkan, pemimpin Indonesia nantinya bakal bergaul dan banyak berbicara di forum internasional, sehingga memerlukan penggunaan bahasa Inggris.
"Karena presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada kesalahan komunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa luar dari bahasa Indonesia itu," ujar Yandri, Kamis (13/9/2018).