Pilpres 2019

Hasil SMRC: Sandiaga Tak Ingin Jadi Ban Serep, Tim Jokowi Singgung Dampak Kasus Ratna Sarumpaet

Kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga bereaksi atas hasil survei Saiful Mujani Research Center (SMRC).

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Erik Sinaga
KOMPAS.com/ABBA GABRILIN
Dua pasangan capres-cawapres, Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, menghadiri deklarasi kampanye damai di Lapangan Silang Monas 

Untuk mewujudkan hal tersebut Sandiaga mengatakan dirinya akan terus terjun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka.

Selain itu dia juga akan menyerukan Indonesia akan menjadi lebih baik di tangannya dan Prabowo Subianto di periode berikutnya.

“Tentunya saya akan terus terjun ke masyarakat berusaha menyentuh hati dan menyerap aspirasi mereka, dan saya ingin menyerukan Indonesia akan lebih baik, lebih adil, dan lebih baik ke depannya,” pungkas Sandiaga.

Dahnil Anzar Anggap Biasa

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai biasa saja kalau hasil survei menunjukan elektabilitas petahana Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Menurut Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, hal yang wajar bila di awal-awal hasil survei merilis hasil lebih tinggi kepada kubu petahana.

"Biasa saja, petahana awalnya jamak memang lebih tinggi hasil surveinya," ujar Dahnil Simanjuntak kepada Tribunnews.com, Senin (8/10/2018).

Ia pun mengambil contoh pilkada DKI Jakarta pada 2012 lalu, kala petahana Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli melawan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Selain itu Pilkada DKI pada 2017, kala petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat melawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Belajar dari kasus survei Pilkada misalnya, survei Pak Foke dulu juga lebih tinggi dibandingkan Pak Jokowi. Survei Ahok juga jauh lebih tinggi dibandingkan Anies dulu ketika Pilkada DKI, hasilnya? Pak Foke kalah pun demikian Ahok,"katanya.

Menurut dia, masih banyak survei lain yang dilakukan mengalami kegagalan memprediksi. Karena tidak mampu memotret secara update preferensi pemilih dan dinamika sikap pemilih apalagi dengan jangka waktu pilpres yang masih 7 bulan lagi.

Untuk itu kembali dia menilai wajar bila Petahana surveinya lebih tinggi dibanding penantang.

"Dan itu terjadi dibanyak tempat, namun belakangan ini terlalu sering lembaga survei salah dan hasilnya petahana kalah," cetusnya.

Respon Kubu Jokowi

Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto (DYLAN APRIALDO RACHMAN/KOMPAS.com)

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons hasil survei SMRC yang menyebut elektabilitas Jokowi unggul jauh dari pesaingnya Prabowo Subianto.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved