Jelang Satu Tahun Kepemimpinan Anies Baswedan, Ramai Tagar #AniesTakIngkarJanji
tagar #AniesTakIngkarJanji menduduki trending topic nomor satu Twitter sore ini, Selasa (9/10/2018).
TRIBUNJAKARTA.COM - Tagar #AniesTakIngkarJanji menduduki trending topic nomor satu Twitter sore ini, Selasa (9/10/2018).
Tagar ini naik jelang satu tahun kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Salah satunya adalah Taufik Hidayat, pemilik akun @TopeRendusara.
Taufik menulis, “Stadion Bersama Warga Jakarta Banyak Dipertanyakan Pecinta Sepakbola. Tapi dibawah Kepemimpinan Bapak @aniesbaswedan Impian Warga Jakarta Tersebut Akan Segera Terwujud Berdiri Megah di Ibukota Tercinta. Karena Kami Percaya #AniesTakIngkarJanji”.
• Disebut Tak Laku di Dunia Hiburan, Angel Karamoy Sebut Dirinya Kompeten di Politik
• Miftahul Jannah Didiskualifikasi, Guntur Romli Tak Soroti Bahasa Inggris Pelatih Tapi Masalah Ini
Selain Taufik, juga Dimas Akbar, pemilik akun @dimasakbarz.
Dia menulis “Pemprov DKI sudah jalankan Festival olahraga sepanjang tahun di kampung-kampung. #AniesTakIngkarJanji”.
Dimas juga melampirkan link berita dari Tribun Jakarta perihal pelaksanaan festival olahraga di Jakarta.
Hingga berita ini diturunkan, tagar #AniesTakIngkarJanji masih tetap bertahan di puncak trending topic.
Pekerjaan Rumah
Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan setelah dia satu tahun memimpin Jakarta.
Satu tahun masa pemerintahan di bawah kepemimpinan Anies diketahui akan jatuh pada 16 Oktober mendatang.
"Saya baru tugas satu tahun, minggu depan baru satu tahun, masih banyak PR yang harus diselesaikan," ujar Anies dalam acara yang digelar Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta di Kampung Rawa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (7/10/2018).
Anies menyebut salah satu hal yang harus dibenahi yakni persoalan air bersih di Jakarta. Dia menyebut air bersih merupakan kebutuhan warga yang paling dasar.
• Jadi Venue Asian Para Games, Inapgoc Siapkan Fasilitas Tambahan di Velodrome
• Pencari Madu Temukan Jasad Perempuan di Hutan Blok Cimalati Bogor, Ini Ciri-cirinya
Anies berjanji semua warga Jakarta akan mendapatkan akses terhadap air bersih.
"Insya Allah nantinya semua warga di Jakarta bisa mendapatkan air bersih dengan baik," kata dia.
Persoalan kedua yakni soal permukiman yang layak bagi warga. Anies meminta warga mendukung dan berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan hunian yang layak. Sebab, yang mengetahui solusi yang tepat adalah warga itu sendiri.
"Kita ingin ada kesempatan untuk bisa tinggal dengan layak, anaknya bisa mendapat pendidikan dengan baik. Kalau anak pendidikannya naik, kita tinggal layak, ada lapangan kerja, insya Allah masa depan kita semua bisa lebih baik," ucap Anies.
Anies berjanji akan menyelesaikan satu per satu persoalan yang dihadapi warga dalam lima tahun masa kepemimpinannya.
Menjelang satu tahun kepemimpinan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta menggelar acara di Kampung Rawa Barat, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Koordinator JRMK Jakarta Eny Rochayati menyebut ada tugas utama yang harus diselesaikan Anies yakni soal kepastian bermukim atau soal status tanah rumah bagi warga Jakarta.
"Karena beberapa di kampung ini ada yang tanahnya itu diklaim oleh pemerintah atau ahli waris. Itu yang harus diselesaikan dulu sebelum dilakukan penataan," kata Eny.
Eny menganggap kepastian bermukim atau soal status tanah warga merupakan faktor utama yang dapat menurunkan kesenjangan di masyarakat.
Menurutnya, kepastian bermukim bisa ditempuh melalui kolaborasi antara strategi dan program dari pemerintah.
• Anies Baswedan Gandeng Ibu PKK Bereskan Masalah Kesejahteraan di Level Akar Rumput
• Saat Anies Baswedan Masak Resep Warisan Presiden Soekarno
Diantaranya, memberikan prioritas utama untuk reforma agraria di perkotaan dan penataan ruang yang adil.
"Intinya JRMK itu minta agar pemerintah merubah zona hijau atau zona biru di Jakarta itu menjadi zona permukiman," kata Eny.
Anies yang turut menghadiri acara itu pun berjanji akan terus menyelesaikan keluhan-keluhan yang disampaikan melalui JRMK.
"Kami terima kasih, apresiasi atas yang disampaikan JRMK. PR kita masih banyak, ada PR kita yang sudah dikerjakan tapi ada yang belum tuntas karena ini baru satu tahun. Tapi ini adalah awalan yang baik, ke depan kami akan tunaikan," kata Anies.
Dalam kehadirannya itu, Anies pun sempat disuapi nasi tumpeng oleh Eny dan berkeliling kampung untuk melihat kondisi kampung di bantaran Kali Sekretaris tersebut.
Serangan Kontroversi
Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap mengundang kontroversi.
Tak jarang Anies Baswedan mendapatkan hujatan dari masyarakat melalui media sosial.
Saat menjadi narasumber di Aiman Kompas TV, pada Senin (8/10/2018) Anies Baswedan menceritakan soal perasaan sang ibunda Aliyah Rasyid menghadapi permasalahan itu.
Namun awalnya sang pembawa acara, Aiman Witjaksono bertanya soal tanggapan keluarga perihal hujatan yang kerap menyerang Anies Baswedan.
"Berarti keluarga tahu dong kalau ada banyak hujatan, kemudian suara-suara di media sosial, mulai dari pohon plastik, JPO macem-macem pokoknya, Mas Anies mungkin udah biasa, tapi keluarga gimana?" tanya Aiman Witjaksono, dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pada Selasa (9/10/2018).
Anies Baswedan mengatakan keluarganya biasa saja dalam menanggapi hujatan tersebut.
"Biasa saja mereka," ucap Anies Baswedan seraya tertawa.
Namun meski begitu, Anies Baswedan mengaku kasihan kepada sang Ibu.
"Saya sering merasa kasian pada ibu," kata Anies Baswedan.
• Jelang Satu Tahun Kepemimpinan Anies Baswedan, Ramai Tagar #AniesTakIngkarJanji
• Antisipasi Banjir, Anies Baswedan Sebut Pemprov Lakukan Naturalisasi Bukan Betonisasi Sungai
TONTON JUGA
Mendengar hal tersebut, Aiman Witjaksono tampak bingung.
"Ibu main medsos juga?" tanya Aiman Witjaksono.
Anies Baswedan lantas menjelaskan meski sudah berusia 78 tahun, namun ibunya yang berprofesi sebagai dosen masih aktif mengajar.
Tak hanya aktif mengajar Aliyah Rasyid rupanya juga aktif bermedia sosial.
Menurut Anies Baswedan sang ibu kerap membaca komentar miring soal putranya itu.
• Anies Baswedan Sebut Progres Pembangunan Skybridge Tanah Abang Baru Mencapai 60 Persen
• Anies Baswedan Gelar Sayembara Buat Logo Jak Lingko
"Ibu masih mengajar sampai sekarang, usia 78 tahun beliau dosen, karena profer jadi bisa mengajar terus," kata Anies Baswedan.
"Beliau aktif juga baca lihat, memang ibu aktif gitu," tambahnya.
Anies Baswedan mengatakan kerap meminta sang ibu untuk tidak memperdulikan komentar miring soal dirinya di media sosial.
"Jadi saya 'sudah lah mama jangan lihat lihat itu'," ucap Anies Baswedan.
Saat Aliyah Rasyid melihat komentar tak enak soal putranya, menurut Anies Baswedan ibunya itu pasti langsung bertanya.
"Karena kalau beliau lihat sesutau suka tanya ke saya, 'ini apa maksudnya?'," kata Anis Baswedan.
• Setahun Pimpin Jakarta, Anies Baswedan Akui Masih Banyak PR
• Anies Baswedan Sebut Raperda Pesisir Terkait Reklamasi Masih Tahap Penyelesaian
Anies Baswedan mengatakan ia langsung menjelaskan kepada sang ibu maksud dari komentar tak enak itu.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengungkapkan setelah melewati masa kampanye keluarganya sudah bersikap biasa saja saat menangapi komentar tak sedap dari masyarakat.
"Saya jelasin, keluarga sih alhamdulilah udah lewat masa kampye sudah biasa," ucap Anies Baswedan.
Hentikan Reklamasi
Janji Anies Baswedan untuk menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta telah ditepati.
Anies mengumumkan penghentian proyek Reklamasi Teluk Jakarta itu di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/9/2018).
"Bisa saya umumkan hari ini bahwa kegiatan reklamasi telah dihentikan," ujar Anies saat konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (26/9/2018).
Anies menyampaikan, Badan Koordinasi Pengelolaan Reklamasi Pantai Utara Jakarta dibentuk melalui Peraturan Gubernur Nomor 58 Tahun 2018 pada 4 Juni.
Setelah itu, badan tersebut bekerja memverifikasi seluruh kegiatan reklamasi di Pantai Utara Jakarta, termasuk izin-izinnya.
Hasil verifikasi menunjukkan, para pengembang yang mengantongi izin reklamasi tidak melaksanakan kewajiban mereka.
Namun, Anies tidak merinci kewajiban-kewajiban apa saja yang tidak dilaksanakan para pengembang.
"Apa yang terjadi? 13 pulau yang sudah mendapatkan izin untuk dilakukan reklamasi, setelah kita lakukan verifikasi, maka gubernur secara resmi mencabut seluruh izin pulau-pulau reklamasi tersebut," kata Anies.
Keputusan yang diambil Anies itu tentunya mengingatkan khalayak pada tanggapan gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Yakni soal rincian keuntungan yang telah Ahok paparkan mengenai reklamasi Teluk Jakarta pada saat Pilkada 2017.
Saat itu, Ahok dengan lantang menyuarakan keuntungan hingga triliun rupiah guna pembangunan DKI Jakarta ke depannya akibat reklamasi tersebut.
Bahkan Ahok telah membuat perandaian dalam 10 tahun DKI Jakarta akan bisa meraup Rp 158 Triliun dari reklamasi Teluk Jakarta.
"Tanah yang mereka jual, setiap rupiah yang mereka jual, 15% dari penjualan mereka NGOP dipakai buat pembangunan. Sehingga kita akan mendapatkan dalam 10 tahun Rp 158 Triliun uang dari reklamasi.
Jadi mau apa lagi ? Manfaat untuk rakyat dari reklamasi ini," ujar Ahok dilansir dari tayangan Aiman, Senin (9/10/2018).
Kembali menambahkan penjelasan Ahok, Aiman selaku pembawa acara pun mengulasnya lebih lanjut.
Ia menyatakan bahwa Ahok pernah memberikan rincian lebih lanjut mengenai keuntungan satu pulau yang bisa didapat dari reklamasi Teluk Jakarta.
"Ahok sempat menyampaikan soal kontribusi tambahan. Bisa menambah pembangunan DKI Rp 100 triliun lebih tanpa APBN. Contohnya kontribusi pulau G oleh salah satu perusahaan, membuat rusun dan membuat ratusan miliar tanpa APBN. Bukankah ini sebuah keuntungan ?," tanya Aiman kepada Anies.
Mendengar penjelasan dan pertanyaan Aiman mengenai tanggapan Ahok terdahulu, Anies pun memberikan jawabannya.
Bagi Anies, ia hanya ingin negeri ini diatur pada tata aturan yang benar, bukan pakai cara-cara yang melenceng dari SOP.
"Negeri ini mau diatur pakai tata SOP (aturan) atau pakai koboy-koboyan ? Artinya (koboy-koboyan) begini, pokoknya Anda bayar saja yang penting uangnya gede," imbuh Anies kepada Aiman.
Lebih lanjut lagi, Anies pun mengungkap bahwa sebenarnya perlu ada aturan sebelum menyetujui reklamasi Teluk Jakarta.
Sebab menurut Anies, negeri ini dibangun melalui proses panjang yang harus dijaga serta dipikirkan baik-baik mengenai untung ruginya.
Untung rugi yang dimaksud pun difungsikan guna kepentingan rakyat.
"Bayangkan, tempat yang akan dibangun untuk kegiatan apa ? Pemerintah sudah mengatur belum ? Kalau belum diatur ya diatur dulu. Negeri ini dibangun lewat perjuangan," pungkas Anies Baswedan.
Anies juga turut menyoroti dampak apabila reklamasi Teluk Jakarta ini terus dibangun.
Jakarta yang nyatanya berada di daerah pesisir tidak akan bisa menikmati manfaat dari laut itu sendiri sebab lautnya telah dibangun pulau.
"Jakarta hari ini kita tidak merasa seperti berada di pesisir pantai. Bukan hanya karena bayar. Tapi karena di pagar semua," ungkapnya.
Anies pun meminta kepada semua pihak agar tidak melihat segala sesuatunya itu dari segi materi.
Keuntungan yang banyak pasti menguntungkan, pernyataan itu nyatanya tidak secara penuh dipercaya oleh Anies.
Sebab menurut Anies, masih banyak hal-hal yang harus dipikirkan untuk kemudian dipertimbangkan dalam kasus Reklamasi tersebut.
Dan hal-hal itu lebih dari sekedar soal keuntungan bertriliun-trilun rupiah.
"Saya tidak ingin kita cepat menganggap bahwa kalau ada uang yang banyak artinya itu baik. Bandingkan, kalau Anda ingin memberi kontribusi Rp 100 triliun per satu pulau, ini charity atau komersial ? Ya berarti Anda harus berpikir mau untung berapa ?" jelasnya.
Sedangkan, mengenai perbandingan anggapan soal reklamasi antara Anies dan Ahok, orang nomor satu di Jakarta itu pun memberikan komentarnya.
Anies berujar bahwa ia tidak pernah terlibat untuk tujuan bisnis.
"Apakah mau negeri ini dijual murah ? Silahkan Anda kerjakan di depan ibukota. Dari awal saya katakan, saya tidak terlibat dalam hitungan bisnis," ucapnya.