Pilpres 2019
Singgung Indonesia Sedang Sakit, Basis Data Pesimisme Prabowo Digugat Jubir PSI
Jubir PSI menyindir dan mempertanyakan data yang dipakai capres Prabowo Subianto sehingga kerap melontarkan narasi-narasi pesimisme tentang bangsa ini
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ekonomi kebodohan, bangsa Indonesia sedang sakit, pengkhianatan sekian kata-kata yang kerap Prabowo Subianto lontarkan dalam pidatonya beberapa hari ini.
Saat menghadiri Deklarasi Relawan Prabowo-Sandiaga (Padi) se-Solo Raya di Kota Solo, Sabtu (13/10/2018), calon presiden nomor urut 02 itu menyebut bangsa Indonesia ini sedang sakit.
"Saya berpendapat bahwa negara kita sedang dalam kedaan sakit," ujar Prabowo Subianto di Gedung Sriwijaya di Jl Yosodipuro No 75, Solo.
"Tidak jelas sekarang, yang bener yang mana, yang salah yang mana," imbuh dia.
Pernyataan Prabowo Subianto itu rupanya mengundang kontroversi.
Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany bahkan memberikan sebuah sindiran.
Awalnya, Tsamara Amany mempertanyakan sumber data yang Prabowo gunakan, sehingga Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan entengnya mengatakan bangsa Indonesia kini sedang sakit.
Hal tersebut disampaikan Tsamara Amany saat menjadi narasumber di Talkshow TV One pada Minggu (14/10/2018).
• Haringga Tewas Dikeroyok, Tsamara: Kita Bisa Belajar di Bidang Apapun Fanatisme Itu Mematikan
• 41 Anggota DPRD Kota Malang Terjerat Kasus Korupsi, Tsamara Amany: Logika Kita Tak Mungkin Menerima
TONTON JUGA
"Data-data yang digunakan Pak Prabowo untuk mengatakan bangsa kita sedang sakit itu darimana?" tanya Tsamara Amany dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube TV One.
Tsamara Amany mengaku sering memantau pernyataan Prabowo yang pesimistis soal bangsa Indonesia.
Menurut Tsamara Amany, pernyataan tersebut tidak didukung dengan data-data dari lembaga yang dapat dipercaya.
"Sebelumnya kita sering kali melihat narasi-narasi pesimisme dari Prabowo yang data-datanya itu tidak berbasis dari lembaga-lembaga yang valid," terang Tsamara Amany.
Tsamara Amany lantas mengatakan Prabowo bahkan pernah menjadikan novel fiksi sebagai sumber data.
• Bawaslu Loloskan Eks Napi Korupsi Jadi Caleg, Tsamara Amany Malah Salahkan Partai Politik
• Unggah Video Asian Games Momen Persatuan Bangsa, Tsamara Amany: Kita Sama-sama Mencintai Indonesia
Penelusuran TribunJakarta.com, Prabowo mengutip pernyataan Indonesia akan bubar pada tahun 2030 dari Novel karya Peter W Singer dan August Cole yang berjudul Ghost Fleet: A Novel of the Next World War.
Tsamara Amany menegaskan seorang pemimpi seharunya mencerminkan rasa optimisme.
"Bahkan bukan data tapi novel fiksi dan lainnya sebagainya jadi pemimpin kita itu harus membangun optimisme," ucap Tsamara Amany.
Ia juga menyinggung Prabowo yang lebih jarang turut ke lapangan dibanding dengan Jokowi.
"Pak Jokowi lebih banyak turun dibanding dengan Pak Prabowo," ucap Tsamara Amany.
"Setiap minggu Pak Jokowi turun, kalau Pak Prabowo jarang sekali," tambahnya.
Tsamara Amany Disemprot Fahri Hamzah
Tsamara Amany menyindir kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga.
Kubu Prabowo-Sandi mengaku menjadi korban atas kebohongan Ratna Sarumpaet.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Koalisi Adil Makmur, Dahnil Anzar Simanjutak.
"Kami semua korban dari kasus ini," tegas Dahnil Anzar saat menjadi narasumber di TV One pada Kamis (4/10/2018).
Tsamara Amany lantas menyindir soal kubu Prabowo-Sandi yang seolah-olah menjadikan diri mereka korban.
• Unggah Video Asian Games Momen Persatuan Bangsa, Tsamara Amany: Kita Sama-sama Mencintai Indonesia
• Nagita Slavina dan Rafathar Dekat Sama Baby Ansara, Raffi Ahmad Blak-Blakan Ngaku Sedih
Menurut Tsamara Amany status sebagai korban sengaja dibuat setelah mereka dengan sengaja menyebarkan kabar bohong soal Ratna Sarumpaet menjadi korban pengeroyokan di media sosial.
"Mereka mencoba membangun narasi bahwa mereka korban hoax setelah mereka ramai-ramai menyebarkan hoax itu melalui media sosial," tulis Tsamara Amany.
Wanita 23 tahun itu menganggap tokoh-tokoh di kubu tersebut hanya asyik mencuit, tanpa mencari informasi mengenai kebenaran kabar kasus Ratna Sarumpaet.
"Jika sebagai elite saja terlalu malas untuk cari tahu & lebih asik bermain jempol," tulis Tsamara Amany.
Tsamara Amany lantas pesimis soal kemampuan Kubu Prabowo-Sandi dalam menciptakan situasi Pemilu yang edukatif.
"Bagaimana kita bisa berharap mereka ciptakan Pemilu yang edukatif?" tulis Tsamara Amany.
• Setelah Kritik Mantan Panglima TNI, Tsamara Amany Mengaku Tidak Takut
• Sindir Mantan Panglima TNI, Tsamara Amany: Tidak Perlu Sakit Hati
Sindiran Tsamara Amany itu rupanya mendapatkan respon dari Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah meminta Tsamara Amany untuk mencari tahu bagaimana seseorang dalam tatap muka.
"Cari tahu gimana orang tatap muka... ," tulis Fahri Hamzah.
Tak hanya itu Fahri Hamzah juga menyindir Tsamara Amany yang turut 'memainkan' kasus Ratna Sarumpaet.
"#MaenkanTerus," tulis Fahri Hamzah.