SBMPTN 2019
Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Begini Alur SBMPTN 2019: Hanya Gunakan Satu Metode Tes
Peraturan SBMPTN 2019 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, ada perubahan peraturan.
Penulis: Ilusi | Editor: Wahyu Aji
Setiap peserta juga diberi kesempatan untuk dapat ikut tes maksimal dua kali.
Bila tes pertama gagal atau hasilnya kurang maksimal, maka peserta dapat mengulang pada tes hari berikutnya.
"Kami akan lakukan tes beberapa kali, gagal hari ini bisa dicoba lagi lain hari dengan tujuan untuk menjaring anak-anak dengan potensi yang baik, ingin bisa menyebar ke seluruh Indonesia," kata Nasir.
• Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2018, BKN Sebut 537 Ribu Peserta Gagal 280 Ribu Tak Ada Kepastian
• Ruben Onsu Sebut Teror Mistis di Rumahnya Semakin Menjadi, Begini Tanggapan Mbah Mijan
Adapun untuk kelompok ujian ada dua, yaitu sains dan sosial humaniora.
Melansir dari Surya.co.id, Rektor Unair yang sempat menjabat sebagai Ketua Panitia Lokal 50 SBMPTN 2018, Prof Mohammad Nasih, mengungkapkan perubahan aturan ini tidak terlalu berbeda.
Tetap melalui tiga jalur, yakni Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Jalur Seleksi Mandiri (JSM).
Adapun perubahan yang terjadi antara SBMPTN 2019 dan sebelumnya adalah metode tes.
Yakni SBMPTN 2019 hanya menggunaka satu metode tes yakti ujian tertulis berbasis komputer.
Dimana sebelumnya, ada tes yang mengunakan kertas.
"Ada perubahan untuk jalur SBMPTN 2019, yakni hanya menggunakan satu metode tes, yaitu Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Tidak ada lagi tes yang menggunakan kertas," kata Nasih dikonfirmasi SURYA.co.id, Senin (22/10/2018).
"Mengenai lokasi ujian, masih sama dilaksanakan di seluruh PTN di Indonesia. Hanya, tahun 2019 tidak ada sistem Panitia Lokal lagi, semua akan terpusat oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)," sambungnya.
LTMPT ini akan menggantikan Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (Panpus SNPMB PTN) yang selama ini menjadi penyelenggara seleksi.
Jika dulunya mereka bersifat ad hoc, kali ini mereka akan menjadi lembaga permanen.