Mayat dalam Drum
Kepada Keluarga Dufi Tak Pernah Mengeluhkan Pekerjaan Sebelum Ditemukan Tewas di Bogor
Adik kandung Dufi, Muhammad Ali Ramdoni atau Doni (35) mengaku tak habis pikir apa yang menyebabkan kakaknya itu tewas mengenaskan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
"Dia itu lulusan SMAN 13. Terus kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Awalnya bekerja sebagai wartawan di Harian Rakyat Merdeka. Terus dia juga sempat di Indopos," kata Doni di sela-sela pemakaman Dufi di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).
"Kemudian beliau mencoba keberuntungannya dunia televisi. Awalnya staf marketing di Berita Satu kemudian juga sempat staf marketing juga di iNews TV," kata Doni.
• Penjelasan Angel Lelga dan Potret Terduga Pria di Dalam Kamarnya Saat Digerebek Vicky Prasetyo
• Penjelasan Ketua KPU Soal Pengidap Gangguan Jiwa Bisa Gunakan Hak Pilih Hingga Kampanye Tahun Depan
Akhirnya, beberapa tahun terakhir karir Dufi beranjak sebagai staf khusus Ketua Dewan Pengawas TVRI Arief Hidayat Thamrin.
Dufi juga menyempatkan mencari keuntungan sampingan dengan bekerja sebagai tenaga lepas di TV Muhammadiyah.
Selain bekerja di perusahaan media, Dufi juga membuka usaha periklanan dengan nama PT Cahaya Gemilang. Menurut Doni sang adik, Dufi adalah orang yang kreatif dan gemar membuka peluang.
"Dia juga buka usaha PT Cahaya Gemilang, perusahan advertising. Jadi beliau orangnya kreatif. Karena beliau kreatif jadi untuk menambah bukan sekedar kerja tapi membuka usaha. Dari dulu memang begitu, orangnya kreatif semenjak mulai di Indopos, Inews, beliau orangnya kreatif, suka membuka peluang," kata Doni.
Dufi adalah anak kelima dari delapan bersaudara.
Almarhum wafat dengan meninggalkan seorang istri bernama Bayu Yuniarti enam orang anaknya yang berusia paling tua 17 tahun dan paling muda enam tahun.