Dandim Depok Berharap Warga Tak Lagi Galau di Tahun 2019

Pria yang belum genap satu bulan menjabat Dandim 0508 Depok itu menjuluki resolusi dirinya di tahun 2019 dengan judul galau dan Tuhan.

Penulis: Bima Putra | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
 Dandim 0508 Depok Letkol Inf Eko Syah Putra Siregar di kantor DPRD Depok, Jumat (28/12/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Seperti kebanyakan orang, Dandim 0508 Depok Letkol Inf Eko Syah Putra Siregar memiliki resolusi menyambut pergantian Tahun Baru 2019 yang tinggal hitungan jam lagi.

Pria yang belum genap satu bulan menjabat Dandim 0508 Depok itu menjuluki resolusi dirinya di tahun 2019 dengan judul galau dan Tuhan.

"Ini sebenarnya masalah norma hidup. Saya beri judul resolusi saya untuk tahun 2019 yakni galau dan Tuhan," kata Siregar usai gelar doa bersama di Makodim 0508 Depok, Senin (31/12/2018).

Meski terdengar sederhana, Siregar menilai banyak orang yang kerap dirundung rasa galau hingga akhirnya menjerumuskan dirinya sendiri.

Dia menilai ambisi yang seharusnya bersifat positif kerap berlebihan dan bercampur dengan marah, dengki lalu membuat seseorang berbuat buruk.

"Seseorang yang banyak memiliki keinginan akan menimbulkan rasa kegalauan, sehingga cenderung menimmbulkan perbuatan negatif. Demikian pula dengan ambisius," ujarnya.

Dia mencontohkan muda-mudi yang kerap dikuasai ambisi tapi salah menempuh cara mewujudkan ambisi tersebut.

Dalam titik ini Siregar menjelaskan pentingnya mengingat Tuhan agar ambisi tak justru merugikan diri sendiri dan orang lain.

"Seyogianya seseorang orang akan melakukan tindakan kejahatan karena ketiadaan Tuhan didirinya, sehingga dia melakukan perbuatan kejahatan tersebut," tuturnya.

Dengan mengingat Tuhan, Siregar mengatakan seseorang dapat terhindar dari rasa galau yang kerap hinggap kala terlibat masalah.

Dia mengibaratka ketiadaan Tuhan dalam diri seseorang seperti dalam ilmu Fisika, yakni adanya kegelapan karena ketiadaan cahaya.

"Jadi kalau manusia didirinya ketiadaan tuhan, pasti berpotensi melakuan tindakan kejahatan. Kejahatan itu ada karena ketiadaan tuhan didirinya, itu sudah pasti," lanjut Siregar.

Di tahun mendatang, dia berharap warga Depok dapat terhindar dari rasa galau sehingga menekan angka kriminalitas, khususnya kejahatan jalanan.

Perihal perayaan tahun baru, Siregar berharap warga Depok tak berlebihan merayakan pergantian tahun karena dapat menimbulkan gesekan antara kelompok.

"Hampir semua remaja, bahkan orang dewasa melakukan tindakan kejahatan karena hati merasa galau atau bad mood. Untuk resolusi 2019 ini, ciptakan rasa hati kita senang atau good mood. Mari kita hadirkan Tuhan didiri kita," ucap dia.

Tak Hanya Endorse, Via Vallen Akui Sempat Gunakan Kosmetik Ilegal, Begini Ceritanya

Pemberkasan BKN Seleksi CPNS 2018 Diperpanjang, Simak Informasinya, Jangan Sampai Terlambat

2 Kali Gagal Menikah, Zaskia Gotik Enggan Terbuka Soal Asmara: Kalau Enggak Jadi Malu

Pamer Jepretan Bani Seventeen, Cindri: Seorang Istri Mengisi Setengah dari Agama Suaminya

Disebut Tak Munafik Lantaran Unggah Best Nine Instagram Ada Reino Barack, Begini Reaksi Luna Maya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved