Abu Bakar Baasyir Bebas
Abu Bakar Baasyir Dibebaskan karena Alasan Kemanusiaan, Gus Nadir Singgung Begini
Tinggal satu hari lagi Abu Bakar Ba'asyir, terpidana kasus terorisme, mendapatkan kebebasan penuh atau Rabu (23/1/2019).
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Kita memang tidak akan ikut campur soal penolakan dan sebagainya. Itu hak mereka untuk mereka sikapi tentang bagaimana pembebasan Ustad Abu Bakar Baasyir," kata Rohim.
Meski begitu, ia menyatakan menolak munculnya pemberitaan media asing yang berisi fitnah dengan mengaitkan ayahnya pada serangkaian aksi teror di Indonesia.
"Cuma yang kita tolak adalah apabila kemudian fitnah-fitnah itu kemudian dikembangkan dan disebarkan di negara mereka yang bisa berakibat kepada salah sangka dan buruk sangkanya masyarakat di dunia ini kepada ustaz Abu Bakar Baasyir," jelas Rohim.
Rohim menilai beberapa media di Australia, Amerika, mencoba mengangkat isu pembebasan Ba'asyir dan mengaitkannya dengan isu bom bali dan berbagai macam peristiwa.
Ia menegaskan selama ini ayahnya tidak pernah terbukti memiliki keterkaitan dengan pengeboman di Indonesia.
Apalagi, semua proses hukum terkait hal tersebut juga sudah dilakukan ayahnya.
"Beliau tidak terkait dengan satu pun kasus pembiman di Indonesia dan itu sudah selesai secara hukum di Indonesia," tegas Rohim.
Dirinya merasa aneh pada Australia dan pihak lain yang selama ini menghormati kemanusiaan, perbedaan pandangan, perbedaan agama.
"Kami merasa aneh dengan mereka yang berkomentar miring tentang upaya pembebasan ini. Pembebasan ini karena pertimbangan kemanusiaan," ucap dia.
Seharusnya Australia dan negara lain mengapresiasi pembebasan ayahnya.
"Tidak perlu ditarik-tarik kepada kepentingan politik karena memang tidak ada sama sekali kepentingan politik di situ," kata Rohim.
Ia meminta pihak asing menghormati proses hukum di Indonesia.
Keluarga menyayangkan pihak asing mengangkat lagi isu ini untuk memojokkan Ba'asyir.
"Bagi kami ini adalah fitnah yang dilakukan oleh pihak luar negeri terhadap ustad Abu Bakar Baasyir," kata Rohim. (Tribunnews.com/TribunWow.com/TribunJakarta.com)