Prostitusi Online di Apartemen Kebagusan City Terbongkar, 10 Orang Diamankan Hingga Terungkap Tarif

Selama penyisiran, pihak pengelola pun menangkap basah sejumlah terduga para pelaku prostitusi online.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana penyisiran yang dilakukan pihak pengelola dan perangkat pemerintahan Kebagusan di Apartemen Kebagusan City yang disinyalir adanya prostitusi online pada Kamis (14/3/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pengelola Apartemen Kebagusan City bersama Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kelurahan Kebagusan menggerebek sejumlah kamar yang disinyalir terjadi prostitusi online.

Apartemen yang terletak di Jalan Baung RT 001 RW 003 Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu turut disaksikan Lurah Kebagusan, Leo Yudhantara.

Selama penyisiran, pihak pengelola pun menangkap basah sejumlah terduga para pelaku prostitusi online.

Menurut Kepala Keamanan Apartemen, Bernard Wahyu Wiryantara, pihaknya berhasil menciduk para pelaku prostitusi dengan memancingnya melalui sejumlah aplikasi online di jagat maya.

"Kita telah menciduk sebanyak 10 pelaku, yang terdiri dari 7 PSK sisanya ada yang memperjualbelikan temannya, dan muncikari," ungkapnya di hadapan para awak media pada Kamis (14/3/2019) malam.

Kegiatan penyisiran ini rutin dilaksanakan oleh pihak pengelola lantaran praktik tersebut telah meresahkan warga apartemen.

Pihak pengelola pun mengambil tindakan lantaran melanggar norma sosial.

Suasana penyisiran yang dilakukan pihak pengelola dan perangkat pemerintahan Kebagusan di Apartemen Kebagusan City yang disinyalir adanya prostitusi online pada Kamis (14/3/2019).
Suasana penyisiran yang dilakukan pihak pengelola dan perangkat pemerintahan Kebagusan di Apartemen Kebagusan City yang disinyalir adanya prostitusi online pada Kamis (14/3/2019). (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Ini mulai marak prostitusi online di hunian terutama di apartemen. Kita rutin melakukan razia. Karena sebelumnya ada beberapa yang kita tangkap PSK di bawah umur termasuk narkoba di apartemen tersebut," lanjutnya.

Lurah Kebagusan, Leo Yudhantara mengapresiasi kinerja dari pihak pengelola maupun pihak keamanan Polri dan TNI yang bersama menyisir apartemen itu.

Pasalnya, lanjut Leo, penertiban ini berdasarkan permintaan dari warganya agar area apartemen terhindar dari prostitusi online.

"Kegiatan malam ini bersama pihak pengelola berjalan sangat baik. Terutama menertibkan prostitusi online. Jadi untuk internal pengamanan sangat baik," tuturnya.

Leo kemudian mengatakan para pelaku prostitusi akan dialihkan menuju dinas sosial untuk dilakukan pembinaan.

"Kita harus siap menghadapi perubahan praktek ini yang beralih menjadi online. Kemudian PSK yang tertangkap akan dibawa menuju dinas sosial untuk dilakukan pembinaan," tandasnya.

Tarif Hingga Jutaan Rupiah
Praktek prostitusi online di Apartemen Kebagusan City terbongkar setelah dilakukannya penyisiran oleh Satpol PP dan Pihak Pengelola Apartemen pada Kamis (14/3/2019) malam.

Pihak pengelola sempat memancing para pelaku prostitusi terlebih dahulu melalui aplikasi online berupa MiChat, WeChat hingga Twitter.

Mereka pun janjian dengan pihak pengelola yang berpura-pura sebagai pemesan.

Menurut Kepala Keamanan Apartemen Kebagusan City yang mencoba berinteraksi dengan pelaku prostitusi, Bernard Wahyu Wiryanta mereka mematok harga kisaran Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta untuk sekali main.

"Mereka menawarkan tarif Rp 900 sampai Rp 1 juta untuk sekali main lewat aplikasi. Itu untuk short term. Ada juga pelaku yang memakai 10 akun berbeda untuk melayani pelanggan. Kalau long term atau semalaman itu kisaran Rp 2 juta sampai pagi," ungkapnya.

Pengelola pun berhasil menciduk 10 pelaku yang tertangkap basah menawarkan jasa diri ke pelanggan selama penyisiran.

"Yang ketangkap 7 PSK, satu temannya, satu lagi diduga yang memperjualbelikan PSK dan Muncikari. Untuk pelaku prostitusi antara kelahiran 93-94," lanjutnya.

Lurah Kebagusan, Leo Yudhantara yang ikut menyisir lokasi tersebut mengatakan para pelaku prostitusi bukan berasal dari wilayahnya.

Sebagian besar berasal dari luar Jakarta.

"Kalau dari KTP pelaku tadi berasal dari luar Jakarta, ada yang dari Bandung. Bukan dari warga Jakarta Selatan. Sudah jelas untuk PSK akan kita lakukan pembinaan dan dibawa menuju Dinas Sosial," bebernya.

Leo melanjutkan penyisiran di apartemen itu merupakan buntut aduan warga apartemen yang resah dengan praktek prostitusi online.

"Pengelola ini sangat baik, terutama menertibkan protitusi online. Jadi internal pengamanan sangat baik. Ini juga karena permintaan warga setempat untuk menindaklanjutinya," tandasnya.

Ditemukan Sejumlah Alat Kontrasepsi
Pihak pengelola Apartemen Kebagusan City tak tinggal diam melihat adanya dugaan praktek prostitusi online yang merebak di area apartemen tersebut.

Mereka pun melakukan penyisiran ke sejumlah kamar bersama Lurah Kebagusan Leo Yudhantara, Satpol PP, TNI hingga Polri pada Kamis (14/3/2019) malam.

Sebelumnya, pihak pengelola menjebak para pelaku prostitusi online melalui aplikasi online berupa MiChat.

Tak sedikit para pelaku yang terpincut oleh pihak pengelola yang menyamar menjadi seorang pelanggan.

Pelaku prostitusi dengan nama samaran Elvira pun

Roemah Sepeda Dekat Taman Ayodya Jadi Tempat Parkir Motor

Manajemen Persija Minta The Jakmania Kawal Proses Pembangunan Jakarta International Stadium

Polisi Cek Kejiwaan Pelaku Penusukan Penumpang Transjakarta di Halte BKN

Ini Sanksi Persib Bandung di Awal Tahun 2019, Persebaya dan Arema FC Ikut Kena Hukuman Denda

Toyota Avanza Masih Digandrungi Masyarakat, Hingga Saat Ini Kuota Indennya Sampai 18.300 Unit

terjebak oleh tipu daya yang dilakukan pihak pengelola.

Berada di sebuah kamar Lantai 10, pihak pengelola pun akhirnya menggerebek Elvira.

Sewaktu digeledah, ditemukan sejumlah alat kontrasepsi dari dalam laci kamarnya.

Selain itu, terlihat adanya obat-obatan yang belum diketahui oleh pihak pengelola.

Suasana penyisiran yang dilakukan pihak pengelola dan perangkat pemerintahan Kebagusan di Apartemen Kebagusan City yang disinyalir adanya prostitusi online pada Kamis (14/3/2019)
Suasana penyisiran yang dilakukan pihak pengelola dan perangkat pemerintahan Kebagusan di Apartemen Kebagusan City yang disinyalir adanya prostitusi online pada Kamis (14/3/2019) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

"Kita menemukan ada seorang PSK yang memiliki 5 handphone yang diduga digunakan untuk transaksi. Untuk narkoba kita akan tes urin ke para PSK itu," ungkap Kepala Keamanan Apartemen itu, Bernard T Wahyu Wiryantara di lokasi.

Saat ditanyai Kepala Keamanan tersebut, Elvira mengaku berasal dari Surakarta, Jawa Tengah dan sudah menikah.

"Suami saya di kampung, saya asli Solo," kata dia.

Ia pun juga sedang datang bulan saat mencoba melayani pihak pengelola yang menyamar sebagai pemesan.

"Saya lagi berhalangan, dan enggak lagi mengandung," ujarnya saat ditanyai TribunJakarta.com.

Sementara itu, Lurah Kebagusan, Leo Yudhantara menambahkan para pelaku prostitusi online bukan berasal dari warganya.

"Kalau dari KTP yang kita lihat semuanya bukan dari Jakarta. Ada yang dari Bandung dan lain-lain. Bukan dari warga Jakarta Selatan," tambahnya. (Satrio Sarwo Trengginas)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved