Penembakan di Selandia Baru

Tetangga Sebut Brenton Tarrant Orang Aneh, Pemarah dan Emosi Mudah Meledak

Tetangga pelaku pembantaian di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menggambarkan Brenton Tarrant (28 Tahun), sebagai orang aneh

Editor: ade mayasanto
montase (Sumber : NZ Herald, girlaskguys, Facebook)
Brenton Tarrant saat dihadirkan di Pengadilan Christchurc, Selandia Baru, sempat memberi gestur 'Ok' yang diduga merupakan kode untuk pendukung kelompok supremasi kulit putih. 

TRIBUNJAKARTA.COM, SELANDIA BARU - Tetangga dan rekan pelaku pembantaian di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menggambarkan Brenton Tarrant (28 Tahun), sebagai orang aneh.

Pemarah, dan emosinya mudah meledak. Terkait kejahatan terorisme ini yang menewaskan 50 orang ini, fakta terbaru terungkap, senjata api yang digunakan adalah resmi dan mendapat surat izin.

Sembilan hari sebelum Brenton Tarrant diduga melakukan penembakan di kota yang berada di South Island, Selandia Baru, Jumat pekan lalu, ia telah menyerahkan rumah yang selama ini disewa di kawasan Dunedin, bagian selatan Selandia Baru.

Tetangganya, seorang perempuan yang enggan disebutkan namanya, mengonfirmasi kekasihnya baru saja melihat properti tahun 1940-an yang memiliki dua kamar tidur seharga 280 dolar AS per minggu.

Selama ini, kamar tersebut dihuni Brenton Tarrant.

Namun ia lebih memilih untuk melihat rumah lainnya yang jauh lebih rapi dibanding rumah sewaan Brenton Tarrant yang terletak di pinggir Kota Dunedin, Teluk Andersons.

Dikutip Tribun Network dari laman nzherald.co.nz, Minggu (17/3/2019), beberapa tetangga Brenton Tarrant, mengatakan laki-laki itu terlihat agak kekar dalam beberapa bulan terakhir.

"Ia lelaki kecil yang kekar. Anda sekarang bisa melihat dia lebih kekar, ia memang sering pergi ke gym," kata seorang tetangganya.

Brenton Tarrant ketika dihadirkan di pengadilan Sabtu (16/3/2019). Tarrant dikenai dakwaan pembunuhan kepada jemaah Masjid Al Noor dan Linwood ketika Shalat Jumat di Christchurch, Selandia Baru (15/3/2019). Wajahnya diburamkan untuk mempertahankan haknya mendapat persidangan yang adil.
Brenton Tarrant ketika dihadirkan di pengadilan Sabtu (16/3/2019). Tarrant dikenai dakwaan pembunuhan kepada jemaah Masjid Al Noor dan Linwood ketika Shalat Jumat di Christchurch, Selandia Baru (15/3/2019). Wajahnya diburamkan untuk mempertahankan haknya mendapat persidangan yang adil. (POOL New via Sky News)

Seorang Manager Hotel Dunedin yang mengenal sosok Brenton Tarrant, mengatakan laki-laki kelahiran Australia itu telah memiliki otot-otot kekar dalam dua bulan pertama pada tahun ini.

Ia juga menyebut Brenton Tarrant tampak berbeda dari biasanya.

"Saya khawatir padanya. Saya membuntuti dia beberapa kali di lorong supermarket dan saya merasa ada sesuatu yang janggal darinya. Ia tidak melakukan apa pun yang aneh, tapi saya khawatir. Menurut saya kebiasaan Brenton Tarrant agak tidak lazim."

Terkait rumah yang disewa pemuda berusia 28 tahun itu, pada 6 Maret, setelah iklan real estate ditayangkan, sebuah rumah lelang dibuka untuk penawaran terhadap rumah Brenton Tarrant.

Komentari Gisel & Wijin, Roy Marten Beri Pesan ke Gading Marten: Pilih yang Ingat Jalani Tua Bersama

Reino Barack Beri Mahar Syahrini Rp40 Miliar, Krishna Murti: Jomblo, Cari Istri yang Seperti Ini!

Standing Ovation Bagi Disabilitas Pembaca Pancasila, Mahfud MD Ikut Orasi Apel Kebangsaan

Properti tersebut dibagi menjadi dua flat, terdiri dari kamar tidur kecil dan terdapat kebun-kebun yang kini kosong.

Tetangga selama ini menganggap BrentonTarrant sebagai pemuda pendiam yang bisa menjaga dirinya sendiri.

Brenton Tarrant selama ini tinggal di salah satu bungalo yang memiliki dapur sederhana yang terletak di Somerville Road.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved