Penembakan di Selandia Baru

Tetangga Sebut Brenton Tarrant Orang Aneh, Pemarah dan Emosi Mudah Meledak

Tetangga pelaku pembantaian di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, menggambarkan Brenton Tarrant (28 Tahun), sebagai orang aneh

Editor: ade mayasanto
montase (Sumber : NZ Herald, girlaskguys, Facebook)
Brenton Tarrant saat dihadirkan di Pengadilan Christchurc, Selandia Baru, sempat memberi gestur 'Ok' yang diduga merupakan kode untuk pendukung kelompok supremasi kulit putih. 

Masih ada 50 orang terluka dan 36 masih dirawat di Rumah Sakit Christchurch.

Juga diketahui masih ada 2 orang kritis yang masih belum sadarkan diri, satu berada di Rumah Sakit Christchurch dan satu anak kecil masih ada di Rumah Sakit Starship.

Nama-nama dari korban telah disesuaikan dan dilaporkan kepada pemimpin masjid dan korban yang lain. Semua ini dilakukan untuk keluarga korban, belum ada rilisan resmi dari kepolisian setempat.

Masih menurut Komisioner polisi Selandia Baru Mike Bush, ada empat orang yang ditangkap, tetapi hanya satu yang dipercayai menjadi dalang dari teror ini, yakni Brenton Tarrant.

Maharnya Fantastis untuk Syahrini, Reino Barack Malah Merendah: Mampunya Cuma Segitu

Romahurmuziy Berompi Oranye Sambil Nyengir, Iwan Fals Balas Begini

Pria berumur 28 tahun ini sudah sampai di kejaksaan kemarin dan akan dikembalikan ke tempat penahanan sampai tanggal Jumat, minggu depan (5/4/2019).

Sesuai rilis TVNZ.com, komisioner Mike Bush mengatakan bahwa ada empat yang ditangkap, tiga orang lain tidak ada sangkut-pautnya dengan teror penembakan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru.

Dua ditangkap didalam mobil dan satu memiliki senjata senapan api.

Dua orang yang ditangkap dalam mobil sudah ditangkap, namun satu perempuan sudah dilepaskan karena tidak memiliki senjata api.

Lanjut komisioner Mike Bush, ada satu lagi pria berumur 18 tahun dan akan diadili di pengadilan pada har Senin (18/3/2019).

Polisi sepertinya hanya akan menanyai pria ini, dan diyakini tidak ada sangkut pautnya dengan teror Brenton Tarrant.

Senjata Legal
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengungkap fakta mengejutkan. Sang pelaku teror, Brenton Tarrant ternyata memilki senjata api yang ia gunakan untuk beraksi secara legal.

Ardern menambahkan, Brenton bahkan memperoleh lisensi kepemilikan senjata kategori A sejak November 2017 silam.

Ia lantas membeli lima senjata api yang digunakan dalam serangan di kota Christchurch, pada bulan berikutnya.

"Faktanya orang ini (Brenton Tarrant) mendapatkan lisensi kepemilikan dan membeli senjata. Maka, saya yakin warga mencari perubahan dan saya berkomitmen untuk itu," ujar Jacinda Ardern seperti dilansir laman ABC.net.au.

Berkaca dari tragedi penembakan di Christchurch, Jacinda Ardern berjanji melakukan perombakan pada aturan undang-undang soal kepemilikan senjata api agar tak lagi kecolongan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved