Pileg 2019

Isunya Tersingkir Tak Lolos ke Senayan, Deretan Caleg Populer Berkomentar Singgung Finansial

Deretan caleg populer yang diprediksi tersingkir tak lolos ke Senayan angkat suar. Beberapa di antaranya menyinggung soal tingginya biaya politik.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
YouTube Najwa Shihab
Jansen Sitindaon, Faldo Maldini, dan Said Didu di acara Mata Najwa. 

"Saya ga mau mengikuti demokrasi yang mahal biayanya. Maka sejak lama saya sudah tahu saya tak akan terplih dengan pola sepeti ini dan saya ikhlas," tandasnya.

Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan caleg Demokrat lainnya, Jansen Sitindaon,.

Jansen Sitindaon merupakan caleg dari dapil Sumut III yang mencakup 10 kabupaten/kota.

Menurut Jansen Sitindaon, kemungkinan dirinya untuk lolos ke Senayana menang kecil.

Polisi Musnahkan 3.000 Lebih Botol Miras Hasil Razia di Bekasi

Temukan Dompet Berisi Rp5 Juta, Polisi di Rote Menolak Diberi Hadiah: Kami Ikhlas Melayani

Saksi dari Empat Partai Walk Out Saat Rekapitulasi Suara KPU DKI

Hal itu dikarenakan tingginya biaya dalam berkompetisi menuju Senayan.

"Ini persoalan kemampuan ekonomi. Menjalaninya saja sudah high cost sedangkan saya ini masuk kategori caleg duafa," tuturnya.

"Ya namanya caleg duafa saya terbatas juga kemudian daerah yang bisa kita garap," tambahnya.

Di sisi lain, Jansen Sitindaon pun menyinggung soal adanya politik uang.

"Yang keempat karena karena politik uang, saya ga ada kemampuan untuk itu," terangnya.

Jansen Sitindaon, Faldo Maldini, dan Said Didu di acara Mata Najwa.
Jansen Sitindaon, Faldo Maldini, dan Said Didu di acara Mata Najwa. (YouTube Najwa Shihab)

Sementara itu caleg Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago yang juga dikabarkan tak lolos ke Senayan menyoroti soal finansial dan kekuasaan.

Irma Suryani Chaniago sendiri adalah caleg dari dapil Sumsel II meliputi 6 wilayah kabupaten/kota.

"Partai-partai politik itu banyak mengambil muka baru yang memiliki finansial cukup kemudian juga kekuasaan, contohnya anak gubernur, anak wakil gubernur, dan sebagainya untuk bisa merapu suara," katanya.

Menurutnya, persaingan merebut kursi parlemen tak melulu dengan partai lain, namun persaingan yang ketat itu justru sangat terasa di internal.

"Persaingan yang keras jadi lawan kita itu bukan hanya partai lain justru malah di internal sendiri, itu yang membuat makin berat, kalau saya terus terang berhadapan partai lain saya rasa mampu lolos," katanya.

"Tapi karena saya harus berhadapan dengan internal sendiri yang notabenenya memiliki finansial dan kekuasan tentu saya harus berpikir ulang untuk bertarung seperti dulu 2014," sambungnya.

BKN: CPNS Belum Terima SK Pengangkatan Tak Dapat THR, Tak Perlu Berhayal dan Bikin Blunder

Wujud Toleransi Ketika Wihara Dharma Bakti Gelar Buka Puasa Rutin di Bulan Ramadan 

Beda Sandiaga dan Mahfud MD Tanggapi Eggi Sudjana, Keadilan hingga People Power Jadi Sorotan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved