Pileg 2019
Isunya Tersingkir Tak Lolos ke Senayan, Deretan Caleg Populer Berkomentar Singgung Finansial
Deretan caleg populer yang diprediksi tersingkir tak lolos ke Senayan angkat suar. Beberapa di antaranya menyinggung soal tingginya biaya politik.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Saya ga mau mengikuti demokrasi yang mahal biayanya. Maka sejak lama saya sudah tahu saya tak akan terplih dengan pola sepeti ini dan saya ikhlas," tandasnya.
Tak jauh berbeda dengan apa yang disampaikan caleg Demokrat lainnya, Jansen Sitindaon,.
Jansen Sitindaon merupakan caleg dari dapil Sumut III yang mencakup 10 kabupaten/kota.
Menurut Jansen Sitindaon, kemungkinan dirinya untuk lolos ke Senayana menang kecil.
• Polisi Musnahkan 3.000 Lebih Botol Miras Hasil Razia di Bekasi
• Temukan Dompet Berisi Rp5 Juta, Polisi di Rote Menolak Diberi Hadiah: Kami Ikhlas Melayani
• Saksi dari Empat Partai Walk Out Saat Rekapitulasi Suara KPU DKI
Hal itu dikarenakan tingginya biaya dalam berkompetisi menuju Senayan.
"Ini persoalan kemampuan ekonomi. Menjalaninya saja sudah high cost sedangkan saya ini masuk kategori caleg duafa," tuturnya.
"Ya namanya caleg duafa saya terbatas juga kemudian daerah yang bisa kita garap," tambahnya.
Di sisi lain, Jansen Sitindaon pun menyinggung soal adanya politik uang.
"Yang keempat karena karena politik uang, saya ga ada kemampuan untuk itu," terangnya.

Sementara itu caleg Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago yang juga dikabarkan tak lolos ke Senayan menyoroti soal finansial dan kekuasaan.
Irma Suryani Chaniago sendiri adalah caleg dari dapil Sumsel II meliputi 6 wilayah kabupaten/kota.
"Partai-partai politik itu banyak mengambil muka baru yang memiliki finansial cukup kemudian juga kekuasaan, contohnya anak gubernur, anak wakil gubernur, dan sebagainya untuk bisa merapu suara," katanya.
Menurutnya, persaingan merebut kursi parlemen tak melulu dengan partai lain, namun persaingan yang ketat itu justru sangat terasa di internal.
"Persaingan yang keras jadi lawan kita itu bukan hanya partai lain justru malah di internal sendiri, itu yang membuat makin berat, kalau saya terus terang berhadapan partai lain saya rasa mampu lolos," katanya.
"Tapi karena saya harus berhadapan dengan internal sendiri yang notabenenya memiliki finansial dan kekuasan tentu saya harus berpikir ulang untuk bertarung seperti dulu 2014," sambungnya.
• BKN: CPNS Belum Terima SK Pengangkatan Tak Dapat THR, Tak Perlu Berhayal dan Bikin Blunder
• Wujud Toleransi Ketika Wihara Dharma Bakti Gelar Buka Puasa Rutin di Bulan Ramadan
• Beda Sandiaga dan Mahfud MD Tanggapi Eggi Sudjana, Keadilan hingga People Power Jadi Sorotan