Fakta Jenderal TNI AU yang Undang Kapten Vincent: Pilot F-16 dengan Call Sign 'Red Wolf'
Di TNI AU, Fajar menerbangkan pesawat tempur F-16 Fighting Falcon. Saat masih menerbangkan pesawat tersebut, call sign Fajar adalah 'Red Wolf'.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
1. Tidak mengenakan shoulder harness saat duduk di kursi pilot menerbangkan Cessna 172 PK-SUY. Hal itu bertentangan dengan ketentuan CASR 91.105 dan CASR 91.107.
2. Capt Vincent Raditya memberikan kendali terbang pada orang yang tidak berwenang, tidak memiliki lisensi terbang.
3. Saat menerbangkan Cessna 172 PK-SUY, CaptVincent Raditya sengaja melakukan exercise G Force (Zero Gravity) dengan membawa penumpang sipil.

Kemenhub sebut tidak lazim
Dicabutnya lisensi single engine milik Capt Vincent Raditya, pilot sekaligus vlogger menjadi pembicaraan banyak pihak di media sosial.
Ada yang setuju, namun ada juga netizen yang bingung, tidak setuju dan menilai pencabutan lisensi itu sebagai sesuatu yang berlebihan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Kemenhub menilai Kapten Vincent telah melanggar sejumlah ketentuan. Salah satunya terkait manuver zero gravity (G Force).
"Itu bukan manuver yang normal atau lazim dilakukan dalam penerbangan sipil," tulis Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
• Kivlan Zen Ditahan Karena Dugaan Kepemilikan Senjata Api: Berencana Ajujan Praperadilan
• Polisi Rilis Sketsa Mayat Wanita dalam Karung yang Ditemukan di Waduk Pluit; Diduga Dibunuh
• Update Persib: Tumpul di Lini Depan, Robert Alberts Keberatan 3 Pemain Dipanggil Timnas Indonesia
"Karena manuver tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada penumpang, membahayakan dan berpotensi mengakibatkan kecelakaan," sambung regulator.
Bahkan menurut Kemenhub, manuver tersebut bisa membuat pesawat terbang mengalami stress berlebih pada airframe atau flight control karena overload.
Hal ini bisa terjadi bila pilot tidak menguasai dengan baik aspek-aspek terbang aerobatik dan batasan performa pesawat terbang.
Untuk itu Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti berharap agar kasus Capt Vincent bisa menjadi pelajaran semua pihak untuk tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Kami menghimbau kepada seluruh penerbang pesawat udara sipil untuk tidak melakukan aksi manuver zero gravity (G Force) kepada penumpang umum," kata dia. (TribunJakarta/Kompas.com)