Pengakuan Tersangka Soal Yunarto Wijaya Jadi Target Pembunuhan, Bermula dari KZ dan HM

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menjadi satu di antara tokoh yag menjadi target pembunuhan.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Wahyu Aji
KOMPAS TV/TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Habil Marati - Kivlan Zen 

"Sesampai di sana, dengan HP Yusuf, kami foto dan video alamat Pak Yunarto."

"Setelah itu, dari HP Yusuf, foto dan video dikirim ke HP saya dan saya kirim ke Armi. Armi menjawab, 'Ok, mantap,'” katanya.

IR tak sekali memantau kediaman Yunarto Wijaya.

Ia mengaku kembali ke kawasan kediaman Yunarto bersama Yusuf.

“Setelah itu, seperti biasa, kami foto dan video lewat HP Yusuf dan dikirimkan ke Armi."

"Tapi, Armi tidak pernah menjawab lagi. Saya dan Yusuf kembali pulang dan sesampai di pos, kami memutuskan mungkin sudah selesai tugas kita."

Warga Heran Ketika Lihat Terduga Teroris Pindahan Hanya Bawa Kipas Angin

Aksi Panjat Atap Pembobol Minimarket Asal Koja Berakhir di Bui

Download Lagu Lily - Alan Walker, Emelie Hollow, K-391 MP3, Berikut Video dan Liriknya

Siap Beroperasi 21 Juni, Dirut LRT Jakarta Keluhkan Izin yang Belum Keluar dari Pemprov DKI 

"Sisa uang yang dikasih untuk operasional, kami bagi-bagi." Terangnya.

Sementara itu diwartakan Kompas.com, Polri merilis peran tersangka Kivlan Zen dalam kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan pembunuhan berencana terhadap 5 tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.

Peran Kivlan terungkap dari keterangan para saksi, pelaku dan sejumlah barang bukti.

"Berdasarkan fakta, keterangan saksi dan barang bukti, dengan adanya petunjuk dan kesesuaian mereka bermufakat melakukan pembunuhan berencana terhadap 4 tokoh nasional dan satu direktur eksekutif lembaga survei," ujar Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Mabes Polri, Senin (13/5/2019).
Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Mabes Polri, Senin (13/5/2019). ((KOMPAS.com/Devina Halim))

Pertama, Kivlan diduga berperan memberi perintah kepada tersangka HK alias I dan AZ untuk mencari eksekutor pembunuhan.

Kivlan memberikan uang Rp 150 juta kepada HK alias I untuk membeli beberapa pucuk senjata api.

Menurut Ade, setelah mendapatkan 4 senjata api, Kivlan masih menyuruh HK mencari lagi satu senjata api.

Kivlan juga diduga berperan menetapkan target pembunuhan terhadap 4 tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei.

Terduga Teroris Baru Empat Hari Tinggal di Kontrakan Bekasi, Begini Pengakuan Warga Sekitar

Siap Beroperasi 21 Juni, Dirut LRT Jakarta Keluhkan Izin yang Belum Keluar dari Pemprov DKI 

Ditangkap Setelah Buron 1 Bulan, Berikut Sederet Fakta Pelaku Vandalisme di Dua Masjid Lebak Bulus

Dana Santunan Belum Cair, Keluarga Anggota KPPS Batal Gelar Tahlilan 40 Hari

Keempat target itu adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved