4 Pencuri Amunisi Brimob Bukan Peserta Unjuk Rasa, Diduga Massa Bayaran Hingga Punya Senjata Api
Hengki menyebut niat dari keempat pelaku datang ke kawasan Slipi pada 22 Mei memang untuk melakukan kerusuhan, utamanya menyerang polisi
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Erik Sinaga
Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi berdasarkan pengakuan dari salah satu tersangka.
"Pengakuan dari pelaku, mereka ternyata ada yang membayar juga," kata Hengki di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/6/2019).
Karenanya, Hengki memastikan keempat pelaku yakni SI, DO, WN dan DY merupakan kelompok kriminal yang sengaja datang ke Slipi pada 22 Mei untuk membuat kerusuhan.
"Jadi bukan niat untuk melakukan unjuk rasa memang niatnya untuk lakukan kerusuhan dan juga ditindaklanjuti dengan penjarahan," kata Hengki.
Hengki tak merinci berapa bayaran yang diterima oleh masing-masing pelaku. Namun, ia menyebut orang yang diduga membayar mereka sudah turut diamankan.
"Dan orang yang katanya membayar sudah diamankan juga dan sedang kami dalami," kata Hengki.
Peran Pelaku
Polisi membeberkan peran dari keempat tersangka yang terlibat pengerusakan mobil Brimob dan penjarahan tas berisi senjata dan uang Rp 50 juta dalam kerusuhan 22 Mei di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakarta Barat.
Hal tersebut usai melakukan pra rekonstruksi di Mapolres Metro Jakarta Barat.
Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat Iptu Dimitri Mahendra mengatakan pemimpin dari kelompok ini adalah W.
Selain yang mengajak tersangka lain berinisial SI, DO dan DS untuk datang ke Slipi pada 22 Mei, W juga yang membakar tas dan dompet yang berisi kartu anggota polisi.
Sedangkan untuk eksekutor yang mengambil tas berisi senjata dan uang tunai Rp 50 juta adalah tersangka SI.
"Kejadian itu terjadi pada 22 Mei sekitar jam 12.00 siang. Sebelumnya saat sekitar Pukul 10.00 WIB para pelaku juga melakukan pelemparan batu ke arah polisi," kata Dimitri di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (14/6/2019).
Dikatakan Dimitri, kejadian pengerusakan hingga penjarahan tas itu berlangsung cepat.
Kepada polisi, kata Dimitri, para tersangka mengaku spontan melakukan penjarahan tas yang ternyata berisi senjata dan uang Rp 50 juta. Awalnya, mereka mengaku, hanya berniat melakukan kerusuhan saja.
• Usai Mutilasi Kekasihnya, Prada DP Kabur ke Banten dan Berdalih Perdalam Agama di Padepokan
• Pengendara Sedan di Jakarta Pusat Todongkan Senjata ke Pengemudi Panther, Polisi Telusuri Pelaku
• Mayoritas Provinsi yang Diminta Prabowo-Sandi Pemillu Ulang Basis Jokowi, Iklan Bioskop Disorot
• Polisi Tangkap 5 Calo SIM yang Kerap Berkeliaran di Sekitar Polres Metro Bekasi Kota
• Viral Video Pengemudi Mobil Mewah Lakukan Aksi Koboi Todongan Senjata Api di Gambir