Tak Dapat Bantuan Perbaikan Rumah, Warga Balekambang Korban Banjir Ciliwung Masih Mengungsi
Wacana perbaikan rumah warga Kelurahan Balekambang korban banjir luapan Sungai Ciliwung hingga kini belum terealisasi.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Rista (38), warga RW 05 yang bagian plafon rumah, pintu, dan jendela rumahnya rusak dihantam banjir luapan Sungai Ciliwung juga mengaku belum menerima bantuan perbaikan rumah.
Menurutnya bila ada warga yang kini sudah memperbaiki rumahnya, mereka harus merogoh dompetnya sendiri karena tak menerima bantuan sedikit pun.
"Kalau ada yang dapat bantuan kan warga pasti ngomong, ini enggak ada. Semuanya enggak ada yang dapat bantuan perbaikan rumah. Makannya ada yang masih ngungsi karena rumahnya rusak," kata Rista.
Sebelumnya, Eka menyatakan perbaikan rumah warga Kramat Jati yang rusak terdampak banjir pada bulan April 2019 lalu dilakukan Badan Amil Zakat, Infak, dan Sadaqah (Bazis).
"Untuk rumah rusak, kita hanya menginventarisasi dan diusulkan untuk bedah rumah ke Bazis. Selanjutnya kita menunggu dari Bazis Jakarta Timur," kata Eka, Selasa (30/4/2019).
Pun dengan Mintarsih yang menyebut banjir luapan Sungai Ciliwung April lalu 2019 merupakan banjir terburuk selama dua tahun memimpin Balekambang.
"Diajukan ke Baziz untuk dapat bantuan bedah rumah," ujar Mintarsih, Senin (29/4/2019).
11 Rumah Rusak Diterjang Banjir Ciliwung
Warga Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati yang rumahnya rusak diterjang banjir luapan Sungai Ciliwung pada Jumat (26/4/2019) rupanya tak hanya di berada di RW 05 saja.
Lurah Balekambang Mintarsih mengatakan ada empat rumah warga di RW 01 juga mengalami kerusakan dihantam banjir dengan ketinggian lebih dari dua meter.
"Total rumah warga Balekambang yang rusak terdampak banjir kemarin ada 11. Tujuh rumah di RW 05 dan empat rumah di RW 01," kata Mintarsih di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (1/5/2019).
Jumlah tersebut merupakan hasil pendataan pihak Kelurahan Balekambang sejak Ciliwung meluap pada Jumat hingga Senin (29/4/2019) lalu.
Mintarsih menuturkan jenis kerusakan rumah yang paling banyak dialami warganya yakni pintu dan jendela, sementara yang terparah atap hanyut.
"Paling parah yang atapnya hanyut. Untuk di RW 01 itu kerusakannya dinding rusak, dinding roboh, dan keramik amblas. Rumahnya di RT 08 dan RT 01," ujarnya.
Perihal perbaikan, Mintarsih menyebut Kelurahan Balekambang bakal mengajukan bantuan ke Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh (Baziz).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/rumah-warga-balekambang-yang-rusak-diterjang-banjir-luapan-sungai-ciliwung-1.jpg)